8 Puisi Tema Kesendirian: Rapi Nurfauzi

kumpulan puisi tema kesendirian

Rapi Nuurfauzi – Sampai Kau Berpikir

Sampai kau berpikir,
hampamu tak berujung,
laramu tak mau pulang,
temanmu hanya malam,
penonton setiamu hanya televisi,
dan luka adalah dirimu sendiri.
Barulah jadi manusia.

Cianjur, 2021


Rapi Nurfauzi – Untuk Penyepi, Tenang Saja

Untuk penyepi,
jika kau nyaman merebah dalam ketiadaan,
menepi dalam dekap kemandirian, berbakti sebagai tujuan, jauh dari deklarasi bahkan malas menyeleksi;
Tenang saja, tak usah terheran maunya hati
Nanti, ia jatuh dengan sendiri, terpatri, terkunci, pada orang yang justru tak disangka.

Cianjur, 2019


Rapi Nurfauzi – Tapi Apa?

Seseorang yang bahkan tak mengerti dirinya sendiri, bahagia pagi, gelisah sore, entah karena apa, entah karena siapa.
Kegembiraan dan kesedihan ketika lewat secara bersamaan, sensasinya sama.
Ada yang salah, tapi apa?

Cianjur, 2022


Rapi Nurfauzi – Untuk Lebih Lagi

Seseorang saling menggeliat di depan cermin
Dengan kedewasaanya ia berinisiasi;
Untuk lebih erat mendekap sebab tahu ada seseorang yang perlu menulis di note terlebih dahulu sebelum memberanikan diri menyampaikan; Saking takut tak didengar.

Untuk lebih sering melontar kabar sebab tahu ada seseorang yang diam-diam rindu membaca ulang isi pesan tanpa menghubungi; Saking takut mengganggu.

Untuk lebih rutin menutur penenang sebab tahu ada seseorang yang insomnia memikirkan hari esok; Saking gamangnya.

Untuk lebih gemar berterima kasih sebab tahu ada seseorang yang resah merasa kekurangan; Saking tidak percaya dirinya.

Cianjur, 2022


Rapi Nurfauzi – Aku Orang yang Lambat

Hatiku tak enak,
ketidakmampuan penyebabnya,
aku orang yang lambat,
takkan bisa menyamai kecepatanmu.
Tak apa;
Jika kau ingin melintas cepat; Silakan sendirian.
Jika ingin berjalan jauh; Mari bersama;
Aku menyerta

Cianjur, 2022


Rapi Nurfauzi – Sini Sertai Aku

Aku selalu menguatkan diri untuk tidak pernah merepotkan orang; Hatiku tenang.
Aku baru tersadarkan betapa rapat aku menutup kasih sayang orang; Hatinya murung.
Sini, sertai aku;

Cianjur, 2022


Rapi Nurfauzi – Jika Aku Memiliki Kesempatan

Aku mungkin bisa saja hidup dalam kesunyian sendiri, menelan sendiri, tanpa perlu mengumbar banyak tawa, gila, dan sedih pada siapapun.
Aku bisa untuk berpura-pura ramai.

Tapi, jika aku memiliki kesempatan untuk bisa melebur rasa yang sukar terlontar di suatu tempat, menembus sekat ke dunia luar, dengan satu orang; Percayalah, aku hanya ingin mengajakmu; Untuk berterus terang.

Cianjur, 2022


Rapi Nurfauzi – Angan dalam Buaian Pencarian

Aku tahu, dalam hidup, hal yang sudah pasti hanyalah kematian, selainnya hanyalah misteri yang tak usah terlalu di pusatkan, begitupun hubungan.

Karenanya aku tak ingin membabi buta menuntut kepastian darimu. Kau berhak untuk memilih, memilah, dan mempertimbangkan tempat untuk menetap kelak.

Tapi kau juga perlu tahu, tidak ada orang yang bersedia menunggu lama hal-hal yang tidak pasti; Pun aku.

Aku tak ingin pada akhirnya hanya menjadi bagian angan dalam buaian pencarianmu yang tanpa tujuan itu. Ada kalanya aku juga harus berani mengambil kesimpulan sendiri; Memilih jawaban sendiri.

Cianjur, 2022

Tagar:

Bagikan postingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *