Dia Yang Tak Lagi Sesuai Zaman

Dia,
Pernah menorehkan warna di langit purba
Dengan jemari yang membawa warisan dari leluhur,
Dan perkataan yang membuat gunung pun tunduk.

Dia,
Datang dari era yang mulia
Dengan kekuatan dan kebijaksanaan dari hembusan nafasnya
Membawa bara api pengetahuan yang tak akan padam.

Dulu,
Mengukir bintang pada batu suci yang disembah oleh waktu.

Kini,
Mengetik diam merangkai kata untuk dunia yang lupa pada sunyi.

Dengan pengabdian yang tak memerlukan tepuk tangan
Di dunia yang mengejek keheningan
Dia hanya bayangan, dilupakan, tapi masih terbakar.

Tagar:

Bagikan postingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *