Kurikulum merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan karena menjadi acuan dalam proses pembelajaran. Namun, di Indonesia kurikulum sering mengalami perubahan dalam waktu yang relatif singkat. Kondisi ini menimbulkan berbagai pandangan di kalangan pendidik, peserta didik, dan masyarakat. Pergantian kurikulum yang berulang menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas dan kesiapan dunia pendidikan dalam menghadapinya.Pergantian kurikulum biasanya dilatarbelakangi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan kebutuhan masyarakat, serta tuntutan global. Selain itu, evaluasi terhadap kurikulum sebelumnya yang dianggap belum mampu mencapai tujuan pendidikan secara optimal juga menjadi alasan utama perubahan. Kebijakan pemerintah yang mengikuti dinamika sosial dan ekonomi turut memengaruhi arah perubahan kurikulum.
Perubahan kurikulum membawa dampak langsung bagi guru dan peserta didik. Guru dituntut untuk menyesuaikan metode mengajar, perangkat pembelajaran, dan sistem penilaian. Jika perubahan dilakukan terlalu sering tanpa persiapan yang matang, guru dapat mengalami kesulitan dalam implementasi. Bagi peserta didik, pergantian kurikulum dapat menimbulkan kebingungan dalam proses belajar, terutama ketika sistem pembelajaran dan penilaian berubah secara signifikan. Salah satu tantangan utama adalah kesiapan sumber daya manusia dan sarana prasarana. Tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung penerapan kurikulum baru. Selain itu, pelatihan guru yang belum merata serta minimnya pendampingan menyebabkan penerapan kurikulum belum berjalan secara optimal di seluruh wilayah.
Agar pergantian kurikulum tidak menjadi hambatan, diperlukan perencanaan yang matang dan berkelanjutan. Pemerintah perlu memberikan pelatihan dan pendampingan secara menyeluruh kepada pendidik. Di sisi lain, sekolah dan guru juga dituntut untuk bersikap adaptif dan terbuka terhadap perubahan, serta terus meningkatkan kompetensi profesional. Kurikulum yang sering berganti merupakan upaya untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan zaman. Namun, perubahan tersebut harus dilakukan secara terencana, bertahap, dan disertai dukungan yang memadai. Dengan demikian, kurikulum tidak hanya menjadi kebijakan administratif, tetapi benar-benar mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan generasi yang kompeten serta berkarakter.







