Aku Bersama Mimpi – Puisi Serlina Amanda

puisi resolusi

Aku Bersama Mimpi
Karya: Serlina Amanda


Berhembus angin merasuk sukmanya
Berselimuti kabut malam nan sepi
Menatap rambulan tertelan gumpalan hitam
Menyapu kesepian dalam kalbu terdalam

Gadis muda itu duduk termanggu
Matanya menatap dalam awan biru
Jauh dalam kegelapan ia menatap
Seakan ingin bertanya, apa yang sedang terjadi?

Dia merasa takut, tak mampu mengahapus gelap
Lambaran kertas putih kosong bertaburan dimana-mana
Alat tulis mungil itu pun hanya menjadi mainan genggam
Kapan gadis itu akan mengakhiri lamunan nya?

Siapa gadis itu? Apa aku?
Tidak, aku bukan gadis yang seperti itu
Bumi akan sambut langkah kakiku di hari ini
Dunia akan sambut goresan tinta membawa nama

Tak boleh jera semangat langkahku
Merajut semua mimpi yang mulai memudar
Tak gentar walau banyak jalan terjal
Berlalu tanpa kecemasan, yakin sebuah harapan

Kucoba melajutakan goresan tinta yang tertunda
Huruf mulai tertata menjadi sebuah kata-kata
Kata yang kian lama menjadi sebuah kalimat
Kalimat yang mungkin akan membawa mimpi menjadi nyata

Menyelesaikan rangkain kalimat ini memang tak mudah
Hembusan angin, kicauan burung menghiburku seakan alunan lagu
Saat kosa kataku tidak kutemukan, tangan ini terhenti untuk kesekian kali
Fikiranku terus mencari dimana akan ketemukan mimpi?

Gelap mencekam seakan hilang bersama goresan kalimat
Kalimat yang telah tersusun dari mimpi yang ku rajut
Yang dulu mungkin kupikir tak akan bisa ku miliki
Kini mimpiku menjadi karya pertama dalam hidup

Tak ku biarkan rasa takut menghalangi dunia ku
Ku biarkan tangan ini terus menoreh mimpi
Duniaku, karyaku akan menyapa
Peluklah dia, biarkan aku melanjutkan goresan tinta


Jambi, 16 Januari 2024

Tagar:

Bagikan postingan

satu Respon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *