Aku Jenderal Sudirman – Puisi Raden Saett (Said Kosim)

Aku Sudirman

Dari rahim petani Purbalingga aku dilahirkan

Tubuh tumbuh berbalut cinta dan kesederhanaan

 

Hujan memeluk raga

Gemercik air lereng gunung malang

Sucikan jiwa pejuang

Yang rindu akan merdeka

 

Gelegar guntur dentuman senjata

Getarkan kelakar para pejuang bangsa

“Hahaha, kita akan merdeka tuan, Tuhan telah membantu kita”

 

Seragam lusuh penuh darah dan kotoran

Berkalungkan tasbih dekap senapan

Rasa sakit tak lagi kurasakan

Memikul harapan kemenangan

 

17 Agustus 45

Aku berlari menuju cahaya

Menemui sang tuan dengan sepenggal harapan

Lewati lorong penuh mayat dan teriakan

Sesekali kulihat, tangis haru Nusantara

Rindunya akan kebebasan hampir ia dapatkan

“Pakkk.. Merdekaa!!”

 

Aku tak lagi takut akan kematian

Lebur, darah dan keringat para pejuang

Menjalankan amanat tuhan

Mengusir kemungkaran, hilangkan penindasan

Kembalikan senyum ibu Pertiwi yang menawan

 

Saat yang kunantikan tiba

Temui janji Tuhan akan kemerdekaan

Kembalikan peluk ibu Pertiwi

Dalam tubuh anak anaknya

Kini kicau burung kian berirama

Merayakan yang sejak dulu diperjuangkan

 

Aku masih ingin terus berlarian

Hilangkan sisa-sisa penindasan

Namun

Mereka halangiku dengan gerbang

Tuhan memaksaku pulang

Lewat tuberkulosis yang kian menyerang

Tak lagi mampu aku melangkah

Hanya bisa terbaring dengan senyuman

“Jendral tidak bisa sakit, yang sakit adalah Sudirman”

 

Ketika saatnya tiba

Badanku tak lagi ada

Tapi semangat ku akan tetap mengalir dalam jiwa

Para pemuda bangsa

 

Ketika saatnya tiba

Suaraku tak lagi bergema

Tapi komando ku akan tetap lantang dalam sanubari.

Aku tertidur lelap menuju kemerdekaan abadi

Pekalongan, 11 November 2022

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tagar:

Bagikan postingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *