Aku Tak Kenal Namamu, Tapi Aku Pedul

Aku tak kenal namamu,

tapi aku tahu matamu pernah melihat yang tak seharusnya.

Tangismu tak terekam dalam berita,

tapi malam-malamku ikut basah olehnya.

 

Aku tak tahu rasanya kehilangan segalanya,

tapi saat kulihat reruntuhan itu,

hatiku ikut runtuh bersamamu.

Bukan karena aku paham,

tapi karena aku manusia.

 

Aku tak bisa mengganti peluk ibumu yang hilang,

atau tangan ayahmu yang tak sempat kembali,

Tapi aku menuliskan ini,

karena diam terlalu menyakitkan.

 

Jika bait ini bisa menjangkaumu,

anggaplah ia secuil kasih yang ingin sekali menjagamu,

membisikkan:

“Kau tidak sendirian.”

Ada cinta yang lahir dari jarak,

tapi tumbuh seperti doa yang tak pernah putus.

 

Dan jika dunia terlalu sunyi untukmu,

aku akan menjadi suara kecil,

yang tak lelah menyebut namamu

dalam setiap harapan tentang kemerdekaan,

dan hidup yang layak untuk anak-anak yang sekuat kamu.

Tagar:

Bagikan postingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *