DALAM SATU HARI
Karya: Junita Bernatin, S.Hut.
Pagi ceria matahari bersinar berseri
Burung bersiul bersahutan menyambut mentari
Kulangkahkan kaki menyusuri jalan mendaki
Menyiapkan diri tuk berekspresi penuh energi
Kabut tipis iringi hari menjadi kawan sejati
Mengiringi niat hati menyambut para generasi penerus negeri
Penampilan kusiapkan semenawan mungkin
Demi dikau para peri pujaan hati
Celoteh ringan itu mulai terdengar
Langkah-langkah kecil itu mulai datang beriringan
Semangat jiwa telah terisi dengan penuh kekuatan
Namun tetiba,… bau yang khas semerbak mewarnai suasana
Salah satu periku lupa, toilet ada di ujung ruangan
Celana jadi sasaran paling mudah untuk melepaskan hajatnya
Ooohh… maka ku… sabar…
Waktu terus berjalan
Nyamanku bersamamu, walau kadang diterpa kejengkelan
Bermain belajar bertumbuh kembang bersama
Menjadi rutinitas hari untuk merakit waktu demi waktu,
Angin sepoi terhenti sejenak
Saat terdengar teriakan membahana di ujung sana
Jiwaku tergoda untuk menghampirinya
Peri tantrumku beraksi dengan penuh pesona
Jiwa wasitku meronta untuk meredam
Pembuktian dirinya berhasil menunjukkan kekuatan saktinya
Tak pelak hantaman bersarang manis di mata
Oohhh… Maka ku…. Sabar…..
Kadang tegar, kadang hati rentan
Namun mengiringi perjalananbya
Adalah panggilan jiwa tak bersyarat
Bukan sekedar materi, bukan karena sebuah kalimat pujian
Namun semua karena cinta
Dalam satu hari saja
Selalu menjadi lukisan cerita sebuah skenario rasa
Namun suka duka dalam mengasuh melayani dan mendidiknya
Menjadi cerita penuh makna dan warna yang sarat akan doa
Yang senantiasa mengiringi tumbuh kembangnya
Menghadapi dunia nyata yang penuh dengan tantangan dan cerita.