Desa Sukasenang Menuju Desa Hijau: Kolaborasi Universitas Terbuka, Pemerintah Desa, dan BUMDes Sehati Siapkan Greenpreneur Lokal

Garut, 22 Mei 2025 — Sebagai langkah awal menuju transformasi ekonomi hijau di desa, Universitas Terbuka melalui Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Terbuka, bekerja sama dengan Pemerintah Desa Sukasenang dan BUMDes Sehati, menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Optimalisasi BUMDes dalam Mewujudkan Greenpreneurship di Desa Sukasenang.” Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan pertama dari program PkM selama satu tahun, yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal berbasis keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan ini diselenggarakan dalam format pelatihan daring yang dipandu secara hangat dan komunikatif oleh Amalia Agustina, mahasiswa aktif dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Terbuka. Pelibatan mahasiswa UT dalam kegiatan ini menunjukkan semangat kolaboratif antara civitas akademika dan masyarakat dalam membangun desa.

Pembukaan kegiatan diawali dengan sambutan dari Dr. Ira Geraldina, S.E., Ak., M.S.Ak., CA., selaku Ketua Tim PkM. Ia menegaskan bahwa inisiatif ini tidak hanya bersifat pelatihan sesaat, tetapi merupakan langkah strategis jangka panjang untuk membentuk ekosistem kewirausahaan hijau (greenpreneurship) di Desa Sukasenang. Menurutnya, pendekatan ini sangat relevan di tengah tantangan global seperti krisis iklim, degradasi lingkungan, dan ketimpangan sosial.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh perwakilan dari Pemerintah Desa Sukasenang, yakni Bapak Dani selaku sekretaris Desa yang mewakili Kepala Desa, Bapak Iwan Ridwan. Pemerintah desa menyambut baik kegiatan ini sebagai bagian dari upaya kolaboratif untuk memajukan desa secara inklusif dan mandiri. Beliau menekankan bahwa kerja sama yang erat antara pemerintah desa, perguruan tinggi, dan BUMDes sangat penting dalam mengembangkan potensi lokal dengan pendekatan yang profesional dan berkelanjutan.

Turut hadir memberikan dukungan langsung dalam kegiatan ini adalah Drs. Wawan Suharmawan, M.Pd., Koordinator Mahasiswa Universitas Terbuka Wilayah Jawa Barat (UT Bandung). Beliau menegaskan bahwa kegiatan PkM semacam ini adalah bentuk konkret dari pengabdian intelektual kampus kepada masyarakat, serta menjadi medium pembelajaran praktis bagi mahasiswa Universitas Terbuka.

Kegiatan pelatihan terbagi ke dalam tiga sesi utama dengan narasumber yang berkompeten dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Terbuka. Sesi pertama dibawakan oleh Fikri Hizryan, S.E., M.Sc., dengan materi “Pengembangan Keterampilan Greenpreneurship Berbasis Ekonomi Hijau.” Dalam sesi ini, Fikri memperkenalkan prinsip dasar greenpreneurship, yaitu menjalankan usaha yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga memperhatikan dampak lingkungan dan manfaat sosial. Peserta diajak untuk merancang ide usaha dengan pendekatan Business Model Canvas, dimulai dari pemetaan masalah lingkungan sekitar hingga pemanfaatan potensi lokal.

Sesi kedua disampaikan oleh Dr. Ake Wihadanto, S.E., M.T., dengan tema “Pengembangan Potensi dan Usaha Lokal Berbasis Ekonomi Hijau.” Dr. Ake menekankan bahwa potensi desa seperti pertanian organik, limbah rumah tangga, hingga wisata alam, dapat menjadi basis usaha ramah lingkungan. Ia juga memperkenalkan strategi pemasaran hijau, kemitraan lokal, dan pentingnya akses pada pembiayaan mikro yang mendukung kegiatan berkelanjutan.

Sesi ketiga dibawakan oleh Deane Rahmamita, S.E., M.B.A., yang menyampaikan materi “Pengembangan Kapasitas BUMDes dalam Menggerakkan Ekonomi Lokal Berbasis Ekonomi Hijau.” Deane memaparkan bahwa BUMDes tidak hanya sebagai unit bisnis desa, tetapi juga sebagai lembaga penggerak pembangunan ekonomi berbasis komunitas. Ia menekankan pentingnya tata kelola yang profesional, transparan, dan akuntabel, serta bagaimana BUMDes dapat memfasilitasi pembentukan koperasi hijau atau unit usaha sosial lainnya.

Kegiatan ini juga diwarnai dengan sesi tanya jawab yang sangat interaktif. Masyarakat dan peserta terlihat sangat antusias bertanya, mulai dari cara mendapatkan akses pembiayaan usaha hijau hingga cara membangun branding produk yang mencerminkan nilai-nilai keberlanjutan. Tim pemateri dengan antusias menjawab satu per satu pertanyaan, dan diskusi berjalan dinamis hingga waktu hampir habis.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi penyerahan sertifikat kepada narasumber dan moderator. Dalam penutupannya, tim dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Terbuka menyampaikan bahwa kegiatan ini akan dilanjutkan dengan pendampingan di lapangan pada kegiatan selanjutnya.

Kegiatan ini bukan hanya pelatihan teknis, tetapi merupakan awal dari program transformasi ekonomi hijau berbasis desa, yang menjadikan Pemerintah Desa Sukasenang, BUMDes Sehati, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Terbuka sebagai mitra strategis dalam membangun desa mandiri dan Lestari. Dengan dukungan akademik dari Universitas Terbuka dan komitmen dari pemerintah desa dan BUMDes, Desa Sukasenang menegaskan langkahnya sebagai desa yang adaptif terhadap tantangan zaman, siap menjadi model desa hijau berbasis komunitas di Jawa Barat, bahkan Indonesia.

Tagar:

Bagikan postingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *