Doa yang Tertinggal di Udara

Daku tulis surat ini di sela hembus bayu
Pada daun yang tak jadi gugur meski pilu
Gaza, anginmu membawa bisikan doa yang lembut
Menyulam  malam dengan harap yang tak pernah surut

Daku petik doa dari napas subuh
Daku selipkan dalam bait agar tak rapuh
Di tanahmu, tangis jadi peluk yang lusuh
Namun, daku percaya harap tak pernah luruh

Daku bukan pejuang dengan senjata
Hanya penyair dengan cinta yang nyata
Memang tak berselimut luka, namun batin tetap merana
Dan tiap sajak menjelma ziarah tanpa jeda

Jika esok damai datang tanpa berkata
Mungkin ia lahir dari lirih doa yang tak bersuara
Dari seorang Ibu yang memeluk senyap udara
Atau dari syair yang menetas di dada semesta

Tagar:

Bagikan postingan

satu Respon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *