Gubuk Sawah dan Kenangan
Karya: Mugiati, S.S.
Bebatuan manja di hamparan rerumput
Tersenyum memandang langit penuh suka cita
Rinai kecil di sela-sela Pelangi
Menyambut pagi usai kabut meninggalkan daun daun
Masih terdengar suara kenari mengintip mentari
Bermesraan dengan angin sambil membawa bekal pagi untuk anaknya
Di ujung tebing air terjun bercanda mengurai hati yang buncah
Tak sesiapapun ingin beranjak
Di gubuk sawah ku tersenyum geli mendengar percakapan para burung
Bercengkerama mesra menyatu dengan suara alam
Rinai itu menyisakan tetes di ujung daun kelapa
Sejuk mengaliri jiwaku yang masih resah
Ingin ku berlama-lama memandangi lazuardi
Awan-awan putih melambaikan tangan
Mengusir pelangi pergi
menghilang tinggalkan gubuk sawah yang damai
pun diriku menghilang berpuluh tahun yang lalu
tak kujumpai gubuk sawah penuh kenangan
saat bapak dengan bangganya mengangkat ikan tinggi-tinggi
saat ibu menyambutnya sengan tawa rasa puas
rinai menjelma badai
gubuk hancur tiada berbekas
tawa dan keriangan kini jadi duka
dan ayah abadi di atas sana dengan gubuk emasnya
2023