Oleh: Nurul Aulia Alfiyah, S.S.
Ruang demi ruang berisi benih pagi
Kumasuki dengan sadar
Tatapanmu seperti embun yang berpendar
Putih suci dengan semangat menjadi
Kadang aku harus menjadi landasan untuk mendorongmu terbang
Kadang kutahan sebab terlihat awan hitam
Iya, terimalah aku menjadi radar
Perjalananmu akan panjang, mari duduk belajar
Kau benih hijau itu
Sangat ingin meraup pengetahuan
Tentang air, hujan, matahari, cahaya
Yang akan menjadikanmu tumbuh dan berbunga
Namun, Anakku…
Jangan terburu melangkah, ada serangga dan angin topan
Kemari atur strategi, kita pupuk adab dan perilaku
Demi selamat kebun kita, bermanfaat untuk agama dan negara
Benar, jadi dewasa itu banyak pertimbangan
Jadi berani tapi tetap punya panutan
Terbang tinggi tapi tersulam sayap dari doa, sabar, dan harapan
Saat itu datang, kuharap kau tersenyum padaku; Benar, Ibu.