Di balik reruntuhan dan langit yang kelam,
Ada doa-doa yang tak pernah padam.
Anak kecil menggenggam harap yang dalam,
Meski dentum senjata terus mengguncang malam.
Darah dan debu jadi saksi setia,
Tentang negeri yang dijajah luka.
Namun cinta tumbuh di tanah sengsara,
Mengakar kuat, tak bisa binasa.
Jerit bumi tak lagi asing di telinga,
Namun dunia kerap bungkam tak berdaya.
Palestina tetap berdiri dengan cinta,
Meski peluru ingin menghapus namanya.
Langit mungkin gelap, penuh awan duka,
Tapi mentari tak pernah benar-benar sirna.
Cinta kami mengalir bagai sungai yang setia,
Menghapus takut, menyiram jiwa.
Setiap batu di jalanan Gaza,
Adalah bait puisi yang tak bisa dibungkam.
Setiap tangis di pengungsian sana,
Adalah gema perjuangan yang takkan padam.
Wahai Palestina, engkau bukan hanya tanah,
Engkau adalah luka, cinta, dan amanah.
Kami menulis namamu dalam doa dan sejarah,
Sebuah cinta, abadi, tanpa pernah lelah.
satu Respon
keren!