JEJAK PERJUANGAN DI UJUNG DESA
Karya: Eka Chandra Oktaviani, S.Kom.I.
Angin pagi menyapa perlahan,
Di bus tua yang melaju pelan.
Kota ditinggal, desa dijelang,
Hati bertanya, benarkah langkah dibilang?
Gedung reyot, ruang kecil tak megah,
Di sinilah tugas baru menggugah.
Senyum siswa penuh curiga,
Guru BK dianggap polisi saja.
Langkah perlahan, mencoba mendekat,
Bukan memaksa, hanya ingin bersahabat.
Dinding budaya membentang tinggi,
Namun hati tak boleh letih berhenti.
Aku bentuk Sahabat BK di luar kelas,
Menumbuhkan harap, meski awalnya tak berbalas.
Satu tahun penuh rasa ragu,
Namun langkah kecil mulai berpengaruh.
Siswa tersenyum, stigma pun berubah,
Kini guru BK adalah teman yang ramah.
Keterbatasan bukanlah batasan,
Dengan niat, semua jadi mungkin diwujudkan.
Langit desa penuh bintang bersinar,
Hati mengucap syukur tanpa sebentar.
Terima kasih untuk perjalanan ini,
Mengajar, belajar, dan memahami arti.
Setiap langkah kecil berarti besar,
Seperti air mengalir, pelan tapi mengakar.
Mengubah dunia satu siswa, satu hari,
Mengukir jejak perjuangan, meski tersembunyi.