Kelas Seribu Rasa

Di ruang kecil beratap langit mimpi,
Mereka duduk berjajar, berbagi hari.
Seragam putih menyimpan cerita,
tentang ribuan rasa, cita dan warna.

Ada si Cemerlang, tajam menatap soal,
Kata-katanya terukur, langkahnya selalu teratur.
Tapi lihat, si Pelupa yang tak masuk diakal,
Tertawa sendiri, pena hilang, tapi hatinya paling jujur.

Ada si Pemimpi yang senang menatap jendela,
Mencari langit di sela pelajaran matematika.
Kertasnya penuh sketsa dan bintang,
Guratan imajinasi yang belum sempat matang.

Si Pemalu, duduk paling pojok,
Tapi tulisannya mampu mengguncang tembok.
Lalu si Riuh, tak pernah tenang,
Suaranya gaduh tapi tawanya penenang.

Si Penanya sejati, tak pernah cukup satu,
Mengejar ilmu seolah waktu tak mampu menunggu.
Lalu si Pendiam, tapi matanya tajam menilai,
Ia belajar diam-diam, dan mengerti lebih dari yang lain.

Di kelas ini, kami tak seragam meski berseragam,
Tak seirama, tapi harmoni dalam diam.
Beribu rasa, beribu warna,
Menjadi satu dalam pelajaran bernama “kita”.

Tagar:

Bagikan postingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *