Sayap patah pepatah digubah
Guru digugu lan ditiru
Diikuti dan diteladani
Berubah menjelma menjadi
Diguyu lan ditinggal turu
Ditertawakan dan ditinggal tidur
Peluru ketapel menembus
Tepat menghujam bola mata indah soko guru
Seketika menganga
Darah mengalir deras
Beriringan dengan degub kencang irama kekhawatiran
Trauma melanda
Menyayat hati keluarga
Semestinya dihormati
Berubah menjadi dimusuhi
Tak sepantasnya dan sepatutnya
Memperlakukan guru seperti itu
Bak memburu binatang
Tak berhenti sampai buruannya mati
Jangan pernah bicara kemanusiaan
Kalau kau binatang
Naluri memanusiakan manusia
Merupakan jalan bagi mereka yang punya akal dan hati nurani
Gaji tidak seberapa
Tuntutan tidak kira-kira
Siswa nakal guru jadi sasaran
Siswa berprestai guru minim apresisasi
Guru banyak kontribusi
Anehnya Siswa berjoged semakin menjadi-jadi
Masih terngiang di telinga kita
Berita masif berseliweran menghiasi media massa
Pak guru subhan dituntut habis-habisan
Oleh orangtua yang tidak terima anaknya terluka
Paralon kecil abu-abu menjadi saksi bisu
Betapa beratnya perjuangan seorang guru
Mereka mendidik mengarahkan bahkan mencontohkan
Pukulan sayang dari jemari tangan sang pena kabaikan
Masih saja disalahtafsirkan
Sang pencerah mulai gundah
Orang tua dan anaknya tak lagi ramah
Datang ke sekolah mara-marah membawa senjata dengan arogan
Status sosial ditentukan oleh apa yang dimiliki dan siapa yang dikenal
Ingin sekali kuhancurkan kepalakku sekaligus kuelus dengkulku
Melihat peristiwa pilu yang dialami seorang guru
Kasus suap seratus juta
Menghebohkan jagad maya
Mengguncangkan dunia pendidikan
Negeri tersebut konon namanya adalah Konoha
Guru takut menegur
Etika dan moral semakin hancur
Bertindak tegas takut ditangkap polisi
Dituntut dan dijebloskan jeruji besi
Ibarat sebuah panggung pertunjukan
Pendidikan dianggap sebuah hiburan
Mereka berjuang demi generasi unggulan
Tidak sedikit yang menertawakan
Terus dihantui ketidakpastian
Janji-janji penguasa menggaung setiap tahunnya
kenaikan gaji yang mereka inginkan hanya bualan
Kebutuhan sehari-hari semakin melambung tinggi
Iming-iming setatus kepegawaian tak kunjung usai
Aneh sekali
Oknum guru amoral disanjung
Guru yang kritis dirundung
Tiktoker simbol keterbukaan
Singer simbol kesenian
Segalanya menjadi gamblang
Viral maha segalanya mengalahkan logika
Haknya ditelantarkan atas dalih agama dan kebijakan penguasa
Sungguh malang sekali nasibmu
Semoga pemuja buta terkena karma
Akhir-akhir ini semakin aneh
Banyak predator bermunculan
Dunia pendidikan sedang tidak baik-baik saja
Oknum yang bernaung dibawah instansi pendidikan
Semakin meresahkan
Guru membludak dimana-mana
Tapi tidak untuk ajarannya
Mereka justru arogan
Ali-alih dengan tujuan kemanfaatan
Malah melanceng jauh mencari ketenaran
Korupsi terstruktur memang benar adanya
Penggelapan dana BOS
Membawa kabur pos anggaran wisuda
Menyuntik dana swadaya wisata siswa
Jangan dikira yang berdasi pasti anti korupsi
Seberang pulau jawa
Ibu guru pulang ke rumah dengan bersepedah
Membonceng tiga anaknya melalui jalan sepi
Dibegal orang tidak dikenal
Maling memang kejam tak memandang siapapun pasti habis dibabatnya
Yang dia butuhkan hanya barang berharga semata
Ujung pulau diatas garis khatulistiwa
Ada cerita suka duka menjadi pengajar
Waktu demi waktu ia lalui
Sembari Bibir bergetar dan mata berkaca-kaca
Mereka duduk bercengraka menjelang senja
Sambil meneceritakan kisahnya menaklukkan medan besar penuh hambatan
Tantangan menjadi guru masa kini
Terjerat hutang pinjol semakin menjadi-jadi
Ijazah keluslusan dijadikan jaminan
Terpaksa karena ingin membahagisakan anak istri
Akibat gaji pas-pasan bahkan sampai bunuh dir
Guru juga manusia
Pada umumnya bisa khilaf dan lupa
Punya nafsu dalam diri
Kekerasan kekerasan verbal dan Pelecehan seksual
Bisa menimpa siapa saja
Sekalipun seorang raja
Kalau bercerita tentang guru tidak ada habisnya
Ada yang ikhlas dengan pekerjaanya
Ada yang sampai menua menunggu SK
Harapan dan doa dipanjatkan
Semoga seluruh guru bahagia dan sejahtera
Semerbak harum bunga mewangi
Tidak mungkin bisa ditutupi dengan sepotong daun jati
Satu orang provokator melahirkan ribuan provokasi
Satu inspirator akan melahirkan ratusan ribu inspirasi
Tut Wuri handayani yang tertancap di seragam birumu
Tanggung jawab besar melekat di pundakmu
Sekali engaku terluka
Ribuan jiwa mengencangkan sabuknya siap membela
Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina
Bukan isapan jempol belaka
Ramalan ribuan tahun lalu kini menjadi nyata
Jika kau ingin mengenal lebih dekat sosok guru
Pergilah ke negeri Tirai Bambu
Tidak membela bukan berarti miskin kata-kata
Dia sedang mengamalkan ajaran Rasul-Nya
Jika kau beriman maka katakanlah yang baik kalau tidak bisa diamlah
Tutur seorang guru menirukan sabda Nabi-Nya
Entahlah kepada siapa kami mengadu
Berbagai kejadian pilu menghantuimu
Seperti labirin buntu
Berputar-putar tak menentu
Nasib tidak berpihak kepadamu
Sungguh naas keadaanmu
Harus bertahan hidup
Dengan gaji lima ratus ribu
Jalan setapak kau lalui
Sungai-sungai kau susuri
Pegunungan terjal nan curam kau lewati
Demi Siswa yang kau cintai
Atas nama pengabdian kepada negeri
Ribuan buku berjajar rapi
Jendela dunia sudah terbuka
Menanti pembaca yang menginginkannya
Kepingan cita-cita berserakan dikumpulkan
Niat mulia akan menemukan jalannya
Sengasara sementara sudah biasa
Sederhana dan bersahaja gaya hidupnya
Kalau ada yang hedon
Itu hanya beberapa gelintir saja
Miris mendengar berita terkini
Guru dibuli dan dimaki
Orang tua tidak peduli
Siswa kurang empati
Sering mengusap peluh
Tidak sekalipun mengeluh
Pikiran dan hatinya terlalu teduh
Laksana pohon rindang yang terus tumbuh
Semangatmu terus bergelora
Demi mencerdaskan anak bangsa
Selalu optimis merajut asa
Meskipun hakmu dimonopoli penguasa
Tenang saja diluar sana
Masih banyak orang yang menjaga kewarasannya
Jangan gundah gulana
Sekali saja bertatap muka
Akan terus menyebar pancaran sinarnya
Teruslah berjalan mencerdaskan anak bangsa
Seakan angin ingin berbisik
Mengungkapkan segala keluh kesah
Lewat zikir mantra kerinduan yang mendalam
Dalam dekapan Sang Khalik
Kutemukan ketentraman
Duhai pahlawan tanpa tanda jasa
Jasamu layak disematkan centang biru
Lakumu patut ditiru
Ilmumu menjadi tumpuan kami berpacu dengan waktu
Supaya negara kami layak disebut maju