Luka Tanah Penentu
Karya: Kimora Jea
Entah untuk urusan siapa raja
Entah kepentingan dunia bagian mana
Koyak-koyak makhluk-Nya
Celaka tubuh-tubuh tak berdaya
Bumi milik didahulukan dari sakit
Air mata lebih dari bukit
Tak buat salah di hukum
Rintihan perih di kulum
Tuan-tuan tak berhenti
Hati serupa belati
Demi ketamakan sendiri
Merebut tanah serta mimpi
Kami lihat dari seberang sini tak tega
Ingin membalas atas pedih saudara
Apa daya hanya setulus doa
Pada pemilik segala kami meminta
2 Responses
Keren
Bagus