Lutpi Sarjana Pendobrak Kata, sang Hoarder Peraih Cita

Namanya Lutpi, dia adalah anak pertama dari 4 bersaudara. Beliau lahir di Cianjur tepatnya Cianjur selatan. Cianjur selatan berjarak sejauh 135 km dari Cianjur kota. Beliau lahir pada tanggal 25 Mei tahun 1998,sekarang usianya sudah matang akan menginjak 25 tahun.

Lutpi kecil dididik menjadi pria yang pintar oleh kedua orangtuanya terutama sang ibu, saat ia SD ia dituntut harus belajar sebelum bermain, karena didikan keras ibunya tersebut ia menjadi peringkat pertama dikelasnya, juara tersebut ia raih dari kelas 1 sampai kelas 6 SD.

Saat kecil, lutpi adalah anak yang periang, memiliki banyak teman dan mudah bergaul, rajin beribadah seperti menunaikan shalat lima waktu, mengaji dan berpuasa. Ia juga rajin menabung.

Kebiasaan menabung tersebut menjadikannya Hoarder atau orang yang suka menabung dan memprioritaskan tujuan keuangan diatas segalanya.

Lutpi dewasa sangat gemar menabung. Beliau hanya menggunakan uangnya untuk barang yang benar-benar ia butuhkan. Beliau juga sering menggunakan uangnya untuk membeli barang awet atau dapat bertahan lama.

Lutpi dengan kegigihannya menabung menghantarkannya mendapatkan semua yang ia inginkan. Sejak awal kuliah dia telah menyisihkan uang jajannya untuk ditabung.

Daripada naik angkot untuk berangkat ke kampus, dia lebih memilih berjalan sepanjang 2,6 km atau sebanyak 1000 kaki.

Kesabarannya dalam menabung menjadikannya pria yang mandiri, berkat tabungannya tersebut, dia dapat membantu ekonomi keluarganya. Lutpi sebagai anak pertama yang mempunyai tiga adik perempuan gemar membelikan adik-adiknya barang-barang yang mereka butuhkan.

Beliau membeli apa yang dia inginkan menggunakan tabungannya tanpa harus menangis dan mengemis pada orang tuanya.

Setelah dia lulus kuliah, dia bisa membeli sebuah sepeda motor hasil dari menabung selama ini. Dia merasa bangga karena bisa membeli motor tanpa harus menangis dan menendang pintu rumah orang tuanya.

Bukan hanya Lutpi yang bangga, tapi teman-temannya juga ikut bangga, karena di zaman sekarang sedikit remaja yang memiliki pemikiran dan kegigihan seperti Lutpi.

Saat ini, Lutpi adalah seorang guru honorer dan operator di Yayasan Daarut Taqwa Asyamsuriyyah yang terletak di Kp. Babakan Sadewata Desa Sabandar Kecamatan Karang Tengah.

Pekerjaan ini sejalan dengan cita-citanya yaitu menjadi tenaga IT. Beliau sudah bekerja di yayasan tersebut sejak ia duduk di bangku kuliah. Beliau mengaku bahwa tabungannya berasal dari gajinya selama beliau bekerja ditempat tersebut.

Lutpi adalah anak yang patuh dan baik, beliau berkata bahwa di yayasan dia tidak bekerja melainkan mengabdi pada gurunya, untuk itu dia melaksanakan semua pekerjaan dengan iklas dan tanpa paksaan, bahkan Lutpi berkata beliau tidak akan keluar dari Yayasan tersebut jika gurunya tidak memberi ijin.

Kecintaannya pada IT yang menjadikan gurunya memilih Lutpi sebagai operator Yayasan, beliau mengaku bahwa sejak kecil dia sudah menyukai komputer, alasan itulah yang membuat Lutpi mengambil jurusan Teknik Informatika di Fakultas Teknik Universitas Suryakancana Cianjur.

Awalnya Lutpi tidak ingin kuliah, tapi saat Lutpi sedang menimba ilmu di salah satu sekolah menengah atas di Cianjur, saat sedang belajar komputer salah satu gurunya berkata bahwa Lutpi tidak bisa menggunakan komputer dengan baik.

Lutpi yang saat itu adalah siswa perantau yang memiliki sedikit teman, pendiam dan jarang bersosialisasi merasa tertantang. Sejak saat itu dia ingin membuktikan kepada gurunya dan semua orang bahwa dia mampu.

Pada tahun 2018 tepatnya pada saat Lutpi berumur 20 tahun, Lutpi bertekat mendobrak atau membantah kata-kata gurunya.

Dia mendaftarkan dirinya sebagai mahasiswa baru di Universitas Suryakancana dengan jurusan Teknik Informatika.

Hal tersebut tentu sudah dia pikirkan dengan matang, orang tuanya juga memotivasinya untuk bisa kuliah, Lutpi yang patuh menyetujui dan mengabulkan permintaan orangtuanya.

Lutpi mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di Universitas Suryakancana, lagi dan lagi Lutpi tidak menyusahkan kedua orang tuanya.

Di bangku kuliah, Lutpi menjadi pribadi yang tertutup, dia cenderung lebih waspada terhadap orang baru. Tapi sikap tertutupnya tidak menjadikannya mahasiswa kupu-kupu, dia mengikuti kegiatan kampus seperti himpunan mahasiswa dan perkumpulan mahasiswa Islam.

Meskipun jarang bersosialisasi dengan orang lain, tapi beliau mempunyai beberapa teman deket yang dijuluki dengan sahabat kmch. Sahabat kmch sudah ia anggap sebagai keluarga sendiri. Mereka memberikan dukungan finansial maupun mental kepada Lutpi, mereka juga mendorong Lutpi agar selalu bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Karena Lutpi orang yang paham agama, Lutpi gemar mengingatkan teman-temannya untuk berdoa dalam segala keadaan dan berpesan untuk tidak meninggalkan shalat lima waktu.

Walaupun Lutpi seorang Hoarder tapi kebiasannya menabung tidak menjadikannya orang yang pelit, dikalangan teman-temannya beliau dipandang orang yang suka membantu temannya yang sedang membutuhkan.

Saat dia menempuh perkuliahan yang dominan mempelajari ilmu komputer atau perkodingan tersebut, dia termasuk mahasiswa yang gampang dan cepat dalam menangkap atau memahami pembelajaran yang diberikan oleh dosen.

Lutpi juga dikenal sebagai mahasiswa yang multitalenta. Dia bisa mengerjakan tugas kuliah dan pekerjaannya sebagai guru dalam satu waktu.

Setiap manusia punya proses, cara dan waktu tersendiri untuk mencapai sebuah kesuksesan. Hidup adalah perjuangan, perjuangan kita untuk menggapai dan mendapatkan apa yang kita inginkan, dan perjuangan untuk membuktikan kepada orang lain bahwa kita tidak pantas diremehkan.

Hal di atas direalisasikan oleh Lutpi, pada tahun 2022, beliau menyelesaikan kuliahnya dan menjadi sarjana diusia 24 tahun.

Beliau sangat bangga atas gelarnya tersebut, akhirnya dia bisa meraih cita-citanya dan membuktikan bahwa dia mampu menjadi manusia.

Lutpi Pauji Ismail, S.T sarjana teknik kelahiran Cianjur Selatan sukses membuat orang tua dan orang orang disekitarnya bangga. Dia dinyatakan lulus dari Universitas Suryakancana dengan IPK terakhir 3,64.

Tagar:

Bagikan postingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *