MANUSIA PERADABAN
Karya: Herdiansah, S.Pd., Gr.
Tertulislah kisah seorang manusia mengukir dalam sunyi
Pada ruang-ruang hampa suara; tanpa sorak sorai pujian
Ia, manusia peradaban
Teguh kokoh berdiri menyulut cahaya di jiwa-jiwa yang sepi
Tangannya yang mungil nan lembut tak gentar mengukir mimpi
Menjadikan abu-abu dunia menjadi lantunan harmoni
Tiap huruf dan angka yang ia rangkai menjelma bait-bait masa depan
Ia, manusia peradaban
Di balik tulus senyumnya tersimpan duka yang tertahan
Ketika badai ketidaktahuan menghantamnya perlahan
Ia bertahan, layaknya karang yang kokoh di lautan
Menerjang gelombang membawa bahtera ilmu peradaban
Ia, manusia peradaban
Meyemai benih pengetahuan di tanah yang tandus
Dengan cinta ia sirami hingga mekar mewangi
Mimpi-mimpi kecil yang ia pupuk saban hari
Kini tumbuh menjadi hutan harapan tak terperi
Kapurnya menari di papan hitam yang pudar
Mewarnai dunia dengan jejak yang abadi dan tegar
Ia, manusia peradaban
Azimatnya melampaui batas waktu
Menjadi lentera bagi mereka yang hilang arah
Tak ada mahkota menghiasi kepalanya
Namun di hati tiap murid ia bertahta
Kenangan tentangnya menjadi prasasti yang takkan sirna
Seperti embun pagi yang memeluk rerumputan penuh cinta
Ia, manusia peradaban
Dalam sepi tetap setia menyalakan obor
Menghadapi malam yang dingin dengan sabar
Di tangannya, peradaban dibangun dari puing reruntuhan
Menjadi bukit megah yang takkan tergoyahkan
Ia, manusia peradaban sejati
Pembangun insan cendekia abadi
Dunia berutang padanya
Tersebab dari tangannya
Masa depan dilahirkan dengan cinta