Mengeja Masa Depan
Karya: Rosidi Hadi Siswanto, S.Pd.
Sujud panjang waktu subuh
Tak pernah terhenti hati ini terus berlabuh
Menerawang lebih jauh, berekspektasi tanpa jenuh
Estafet masa depan masih terus ingin ku rengkuh
Aku antagonis jikalau impian susah kutembus
Tak peduli seberapa sering tenggorokan ini haus
Tak peduli urat nadi akan terputus
Estafet masa depan harus terus melaju melawan arus
Berat, tapi itulah fakta
Tak banyak yang bisa dikata
Bukti nyata sudah cukup menghadirkan realita
Ya, realita yang bukan hanya angan semata
Kepulan diksi ‘sukses’ bertebaran
Memenuhi sanubari menembus angan
Harapan sekarang terpanjatkan kepada AI
Entah elegi seperti apa estafet masa depan nanti
Melewati batas untuk terbang bebas
Merangkai kata-kata demi Impian tanpa batas
Tuntas, mumtaz, dan pikiran tetap waras
4 Responses
Masya Allah, puisinya bagus ustadz.
Masya Allah………
Harapan vs realita. MasyaAllah, penggambaran yg bagus.
Elok sekali rangkaian kata2nya ustad..
Semangat terus utk karya2 berikutnya