Merealisasikan Konsep Bersama

Sama saja, kegiatan yang dilakukan mengatas namakan kebajikan umum yang hasilnya untuk eksistensi diri bukan untuk keberlanjutan para pegiat profesi hasilnya pun ya hanya sebatas itu bisa jadi hanya seperti uap.
Konsep dan gagasan hanya sebatas meja yang berukuran 3 x 5, jika gagasan, ide atau konsep itu adalah kebajikan kenapa tidak disebar luaskan dan disosialisasikan serentak bersama-sama?!
Mengulik kebelakang sejarah bangsa yang unik ini, proses kemerdekaan, proses sumpah pemuda dan proses reformasi dengan tujuan yang sama rakyat melakukan bersama untuk mencapai tujuan dan cita-cita tersebut.
Sastrawan atau seniman masuk sekolah sudah dilakukan sejak lama, karena polanya sama ialah indiviual untuk eksistensi segelintir orang maka hasilnya pun tak terlihat hanya sebagai pengalaman dan bahan cerita.
Dengan mudah para elit membuat skenario pengalihan isu sesaat dan menambah perbendaharaan stok naskahnya.
Dimana laboratorium karya atau wadah yang serius dan fokus untuk merancang, men- develop dan me-maintance hal tersebut?
Tjokroaminoto, Ahmad Dahlan, Buya Hamka siapa lagi sekarang?

Tagar:

Bagikan postingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *