NURAGA ASA
Karya: Ajeng Rizki Fadilah, S.Pd.
Puluh, ribu, ratus bahkan jutaan doa
Melentingkan harapnya di malam sepertiga
Akan letih yang meronta-ronta
Juga lelah yang makin menggila
Di ruang yang ramai dia hampa
Di obrolan yang ramai dia sepi
Bukan karena tak ada kawannya
Sekelilingnya sibuk beradu gaji
“Nikmati saja masa-masa juangnya”
Itu yang dikatakan para pujangga
Bagaimana dia bisa berbahagia
Sedang sebelahnya sibuk bergaya
Dia masih dengan rapelan gaji
Disaat yang lain menikmati sertifikasi
dia tetap menggigit jari
Dan rekannya sudah naik haji
Dalam kalut berusaha tenang
Padahal pikirannya hampir berenang
Inginnya hidup dengan senang
Nyatanya mata pun hampir berkunang
Tugasnya dikali menjadi dua
Bayarannya seringkali ditunda-tunda
Disuruh sabar dahulu, katanya
Pemerintah memang banyak becanda
