Palestina dalam Doa Satu Episode
Karya: M. Arif Al Husein
Palestina terjaga tiba-tiba
Empat puluh lima ribu fosfor putih menghujam sepanjang jalur Gaza
Jerit kekanak dan orang-orang tua berbaur dengan suara-suara senjata
Di malam membayang dan pagi-pagi yang buta
Cokelat tetanah rengkah memanjang
Serupa gurat selaksa ranting-ranting
Gedung dan rumah-rumah ambruk berserakan
Seorang anak dan adiknya gegas berlarian
Menjinjing pilu dalam lesat busur-busur waktu
Bibirnya yang pucat lesi
Masih terpahat sengal napas puisi
Tapi ketapel batu apimu masih menyala, Gaza
Menerbangkan seribu kunang-kunang pada mata
Sebab jiwa raga selalu terjaga
Merajut sisa nyawa dalam kemilau doa
Diantara kaok gagak yang digiring aroma kamboja
Kutadah suar peputik air matamu, Gaza
Sebab lewat tetabuh gemuruh sujud sunyi
Tubuhmu sempurna menuliskan selaksa kaligrafi yang bermunajat di muntaha hati
Kami pun merapal doa
Dalam biru subuhmu
Dalam merah siangmu
Dalam jingga senjamu
Dalam hitam malammu
Kunang-kunang menangis tak mampu menyinari
Air mata telah membelukar tak bertepi
Terumbu jiwa merapal dalam dekapan
Kekanak dan orang-orang tua meringkuk dalam amisnya kesunyian
Membujuk resah sepanjang sejarah negeri Palestina
Alfatiha!
Siak Sri Indrapura, Januari 2024