PALESTINA, LUKA YANG TAK MAU PADAM
Oleh: D.A. Akhyar )*
Di tanah yang saban pagi disiram debu,
Tumbuh doa dari reruntuhan rumah dan rindu,
Anak-anak menghafal ayat lewat deru peluru,
Langit retak, tapi harap tak pernah beku.
Mereka tak punya senjata selain sabar,
Tak punya pelindung selain Tuhan yang benar,
Namun tiap jejak kaki di tanah yang terbakar,
Adalah syair perlawanan yang tak pernah pudar.
Kau bukan sekadar peta yang tercabik paksa,
Kau adalah nyawa yang terus menyala,
Di matamu, zaitun dan darah menyatu luka,
Namun tak membuatmu tunduk pada nestapa.
Ada ibu yang menyulam langit dengan duka,
Mengirim anaknya pada fajar tanpa kata,
Namun dari pelupuknya, lahir cahaya,
Menembus lorong gelap dunia yang buta.
Kau berdiri meski bumi di kakimu berguncang,
Tak goyah walau musim kerap datang beringas,
Langkahmu luka, tapi penuh cahaya benderang,
Mengajar dunia tentang arti tegar yang tulus ikhlas.
Palestina, engkau bukan sekadar berita,
Engkau nyanyian sunyi dari pori-pori sejarah,
Yang tak pernah usai meski senyap mendera,
Yang tak pernah mati meski dunia menyerah.
Dan jika malam terlalu gelap untuk berdoa,
Akan kami nyalakan namamu dalam dada,
Sebab engkau tak sekadar luka dunia,
Engkau cahaya yang tak bisa padam selamanya.
Bumi Seingok Sepemunyian, 15 Mei 2025