PANGGILAN JIWA, TAK BISA ABAI
Karya: Harni Sulastri, S.Pd., M.M.
Pesawat kertas nyaris mendarat di hidungku yang tak mancung
Sigap kutangkap dengan mata membulat
Seorang anak perempuan berseragam putih biru itu
Tergugu di atas kursi yang dia naiki, perlahan turun sambil tertunduk
Perlahan dia menatapku, ada yang mengembun di sana
Namun senyumku yang menggoda, berhasil membuatnya tersipu
Ku awali hariku dengan membuat pesawat kertas, menerbangkannya bersama
Senyum terukir jelas di raut wajah mereka, bahagia tentu..
Jam istirahat tiba, barisan makanan serasa menari di atas kepala
Ku langkahkan kaki dengan mantap, bersegera memanjakan perut di kantin Ibu Ita
Belum sampai, ku lihat dua anak berseteru, saling mengumpat dan memaki di bawah tangga abu abu
Ku gandeng keduanya menuju ruang guru, dan perseteruan dilanjutkan tanpa ragu
Ah, ternyata soal asmara
Anak bau kencur yang merasa paling dewasa, cemburu buta, tak kenal logika
Masalah selesai, kegaduhan berpindah ke isi perutku, sungguh riuh
Ding.. Doong.. panggilan masuk kelas, tak lagi merdu..
Bandung, 3 Januari 2025