Pendidikan akhlak sejak usia dini adalah fondasi utama dalam membentuk karakter anak-anak. Sekolah, sebagai lembaga pendidikan formal, memegang peranan penting dalam menanamkan nilai-nilai akhlak yang utama kepada peserta didik, khususnya di jenjang pendidikan dasar. Namun, dalam kenyataannya, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam upaya ini. Tidak jarang kita temui perilaku kurang sopan di kalangan siswa, seperti berkata kasar, tidak menghormati guru, bahkan terlibat dalam kasus bullying. Fenomena ini menunjukkan bahwa krisis akhlak masih menjadi persoalan serius di lingkungan sekolah dasar.
Ada banyak faktor yang memengaruhi kondisi ini. Pola asuh keluarga yang kurang optimal, pengaruh lingkungan sosial yang negatif, serta pembelajaran akhlak di sekolah yang masih bersifat teoritis dan kurang aplikatif menjadi penyebab utama. Padahal, masa kanak-kanak adalah periode emas dalam pembentukan karakter. Anak-anak yang sejak dini mendapatkan pembinaan moral dan nilai-nilai agama secara konsisten, akan lebih mudah menginternalisasi sikap positif dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, jika pendidikan akhlak diabaikan, anak-anak akan lebih rentan terhadap perilaku negatif seperti kenakalan remaja atau pergaulan bebas.
Oleh karena itu, pendidikan akhlak harus menjadi prioritas utama di sekolah. Pendekatan yang digunakan tidak cukup hanya dengan memberikan teori, tetapi juga harus berbasis praktik dan keteladanan. Guru sebagai teladan sangat berperan penting dalam membimbing dan membentuk karakter siswa. Pembelajaran yang interaktif, seperti melalui permainan edukatif, simulasi ibadah, dan kegiatan sosial, terbukti lebih efektif dalam menanamkan nilai-nilai akhlak. Selain itu, lingkungan sekolah yang kondusif juga sangat mendukung tumbuh kembang karakter anak.
Namun, pendidikan akhlak tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Orang tua harus aktif membimbing dan mengawasi perilaku anak di rumah, serta memberikan contoh sikap yang baik. Masyarakat pun harus menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung perkembangan karakter anak-anak.
Dalam ajaran Islam, pendidikan akhlak memiliki landasan yang kuat. Allah SWT berfirman dalam QS Al-Qalam ayat 4,
وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
Rasulullah SAW juga bersabda,
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad).
Kedua dalil tersebut menegaskan bahwa akhlak mulia adalah tujuan utama pendidikan Islam dan harus ditanamkan sejak dini.
Dengan demikian, pendidikan awal di sekolah memiliki peran yang sangat vital dalam menanamkan akhlak yang utama pada peserta didik. Meski banyak tantangan, dengan pembelajaran yang aplikatif, keteladanan guru, dan dukungan keluarga serta masyarakat, pendidikan akhlak akan berjalan efektif. Anak-anak pun akan tumbuh menjadi generasi yang berkarakter, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman.