Potret Literasi  Di Daerah Terpencil

“Pagi Semangat Sore Ceria”

(Potret Literasi  Di Daerah Terpencil)

Di pelosok Kalimantan Utara, sebuah desa yang bernama  Lung Kebinu  kecamatan Mentarang Hulu Kabupaten Malinau, berdiri sebuah  sekolah Dasar Negeri (SDN 008 Mentarang Hulu)  yang letaknya ditengah  hutan lebat  dan sungai yang mengalir deras, sekolah itu berdiri teguh sebagai pusat pendidikan bagi anak-anak desa setempat. Di sana, seorang guru bernama Pak Asis telah mengabdikan dirinya selama delapan  tahun  terakhir. Meskipun terpencil dan  jauh dari pusat kabupaten kota serta harus menempuh perjalanan selama dua  hari menaiki perahu melewati giram giram (arung jeram) , semangatnya sebagai pendidik tidak  pernah padam dan selalu menacri cara agar peserta didiknya mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan meskipun tidak sebaik yang ada di sekolah perkotaan.

Tantangan terbesar dihadapinya adalah minimnya minat membaca dan keinginan untuk belajar dari  peserta didiknya. Akses terhadap bahan bacaan sangat terbatas karena letak dan kondisi geografis yang sulit ditempuh dan membutuhkan perjuangan untuk sampai di lokasi sekolahnya, namun ia pantang menyerah begitu saja dan  berinisiatif  bersama teman teman sejawatnya membuat sebuah program literasi yang disebut “Pagi Semangat Sore Ceria”, program ini adalah salah satu kegiatan belajar membaca setiap pagi dan sore hari setelah jam pelajaran selesai dan di lakukan setiap harinya dari  senin-minggu. Setiap hari, ia bersama peserta didiknya  berkumpul di sudut kelas yang mereka sebut  pojok baca yang di rancang dengan sederhana untuk kegiatan membaca, menulis, dan bercerita. Program ini tidak hanya melibatkan  peserta didik, tapi juga meminta dukungan  orang tua peserta didiknya untuk  mendukung program tersebut.

Dengan semangat dan ketekunan, Pak Asis  perlahan lahan mencoba meningkatkan minat baca   serta kemampuan siswanya dalam membaca dan menulis. Tes membaca rutin dengan kartu kendali membaca memberikan gambaran yang jelas progres perubahan dari siswanya setiap hari. Setiap sore hari, di bawah cahaya menuju senja yang lembut, ia mengajak siswanya duduk bersama dikursi berwarna warni untuk membaca bersama. Mereka tertawa, berbagi cerita, dan merasakan kehangatan kebersaaman yang terjalin melalui perjalanan literasi ini. Ia percaya  ini adalah contoh nyata bahwa pendidikan memiliki kekuatan untuk merubah nasib dan membuka pintu menuju masa depan yang lebih baik. Meskipun terbilang  sekolah kecil dengan jumlah siswa kurang dari 10 orang dan jauh dari jangkauan perkotaan, program  ini terus berkelanjutan hingga saat ini. Pak Asis  tahu bahwa dengan bekerja sama dan tekad yang kuat, mereka bisa meraih dan wujudkan mimpi dan cita cita peserta didiknyanya kelak.

Namun, seiring perjalanan literasi  ini tidak selalu berjalan baik dan lancar ada beberapa  kendala dan halangan yang kadang di luar  dugaan. Pak Asis sering dihadapkan pada  tantangan yang menguji kesabaran dan ketekunannya. Kadang-kadang, peserta didik yang tidak terbiasa  bangun pagi membuatnya selalu datang terlambat bahkan gak masuk sekolah. Namun, ia  tidak pernah menyerah dan selalu menunggu setiap hari kehadiran peserta didiknya dengan senyuman dan memberikan nuansa positif. Tantangan lainnya yakni  masih ada sebagian siswanya masih ada yang selalu ikut  orang tua mereka ke ladang dan  menginap di ladang sehingga tidak masuk sekolah dan mengikuti rangkaian program seperti biasanya. Jika sudah seperti itu maka anak anak akan ketinggalan pelajaran disekolah. Namun kondisi tersebut tidak membuatnya putus asa dan menyerah, ia memberanikan diri  memberikan penjelasan serta mengedukasi kepada beberapa orang tua agar tidak sering-sering membawa anak anak ke ladang meski berat untuk mengucapkannya dan perlu waktu yang sangat panjang untuk memberikan  pemahaman  perihal pentingnya pendidikan buat anak anak mereka. Pak Asis terus menginspirasi peserta didiknya  untuk tetap semangat dalam belajar dengan mengimplementasikan  metode metode dan strategi belajar yang berbeda dan menyesuaikan kondisi peserta didiknya.

Diakhir tahun  2023 Pak Asis mengikuti  satu ajang dalam rangka Hari Guru Nasional dan berhasil mewakili Kalimantan Utara Ketingkat Nasional untuk kategori Guru Dedikatif  Tingkat SD, ia memperkenalkan pembelajaran yang ada disekolahnya dengan tema Peningkatan Literasi dan Numerasi sederhana dari bahan bekas, ajang ini memberikan kesempatan memperkenalkan metode dan strategi pembelajaran sederhana terutama yang berada di daerah terpencil. Sungguh pengalaman yang sangat berharga  karena berkesempatan bertemu guru guru dedikatif tingkat SD seluruh Indonesia dan banyak ilmu yang diperoleh untuk lebih meningkatkan kompetensinya dan harapannya  saat Kembali kesekolah ia dapat  menerapkan satu persatu ilmu yang diperolehnya.

Perjalanan program membaca tersebut diwarnai dengan kegembiraan dan penuh canda tawa. Pak Asis sering kali terbangun di malam hari, memikirkan cara untuk membantu peserta didiknya  yang kesulitan belajar. Ia selalu berusaha  menciptakan strategi belajar sesuai kondisi siswanya dan terus memikirkan berbagai macam cara untuk terus berinovasi serta selalu melakukan pembelajaran secara kontekstual dengan memanfaatkan alam sekitar yang masih alami dimanfaatkanya untuk membantu peserta didiknya agar terus tertarik untuk belajar bersamanya. Ia juga menanamkan mindset  kepada siswanya  bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih baik, dan mereka harus tetap semangat dan berusaha untuk meraih dan mewujudkan mimpi kecil mereka yang sering mereka ceritakan kepada pak Asis. Di samping itu, ia juga berusaha untuk menjalin dan meningkatkan hubungan antara sekolah dengan orang tua siswanya. Ia  mengetuk  dari pintu ke pintu  rumah bertemu  orang tua siswanya untuk membahas progres dari anak anak mereka. Selain itu, ia juga terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dengan mengikuti berbagai pelatihan dan workshop atau sejenisnya yang tujuannya untuk memperdalam pengetahuannya tentang metode pengajaran yang efektif serta yang banyak kaitannya dengan peningkatan literasi  khsusnya di daerah terpencil. Pak Asis membentuk Kelompok kecil bersama teman sejawatnya mengembangkan berbagai materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi  peserta didiknya di sekolah. Pada Tahun 2024 Pak Asis menjadi narasumber di beberapa sekolah yang ada di kabupaten Malinau berbagi praktik baik berupa kiat kiat sederhana pembelajaran kontekstual didaerah pedalaman atau terpencil.

Meskipun sering dihadapkan pada berbagai tantangan yang kadang membuatnya lelah, ia selalu menemukan hal-hal positif dalam setiap situasi. Salah satu momen yang paling membahagiakan bagi Pak Asis adalah ketika  melihat perkembangan siswanya dalam beberapa tahun terakhir. Ia merasa bangga dan bahagia melihat siswanya  telah berkembang  meskipun dalam waktu yang relatif lama dan penuh proses panjang. Mereka banyak belajar untuk saling mendukung dan menghargai satu sama lain. Pagi Semangat Sore Ceria tidak hanya sebuah program literasi, tapi juga sebuah kisah tentang kekuatan pendidikan, kerja sama, dan tentunya  ketekunan. Ia dan peserta didiknya  telah membuktikan bahwa dengan berbekal keyakinan, semangat dan kekompakan  ia percaya tidak ada halangan yang tak bisa diatasi meskipun dalam kondisi  terbatas sekalipun. Pak Asis percaya tidak ada yang mustahil selama kita memiliki tekad yang kuat dan memulai dari hal kecil serta selalu menjadikan peserta didiknya sebagai sumber inspirasinya. Perlahan tapi pasti, suasana di sekolahnya  mulai berubah dimana siswanya yang dulunya tidak suka dan  terkesan malas membaca, kini sudah mulai semakin tertarik dan termotivasi untuk membaca dan selalu penasaran untuk belajar bersama Pak Asis yang penuh kejutan setiap hari.

Tagar:

Bagikan postingan

4 Responses

  1. Program Literasi yang sangat menarik, dan membiasakan peserta didik mengisi waktu mereka dengan kegiatan membaca. Kegiatan ini juga sebagai salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan peserta didik dengan penggunaan gawai. Selain melatih kemampuan membaca, peserta didik secara tidak langsung dilatih kemampuan mendeskripsikan (berimajinasi) tentang sesuatu yang telah dibaca. Sesuai dengan nama programnya terdapat harapan bahwa memulai sesuatu itu dengan membangun semangat di pagi hari akan mewujudkan mimpi di masa depan dengan penuh kebahagiaan (sore ceria). Walaupun banyak tantangan yang di hadapi semua akan berproses menjadi lebih baik dari kemarin. Tantangan-tantangan yang Bapak temui di perjalanan prosesnya semoga dapat menjadi penyemangat Bapak dalam memberikan hal terbaik untuk generasi emas Indonesia. #SalamMBMI

  2. Masyaalloh…
    Luar biasa dedikasinya pak asis.
    Terus berjuang demi masa depan anak bangsa khususnya anak Malinau.
    Alloh akan mencatat amal besar pak asis dan hadiahnya adalah kesuksesan anak didiknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *