(Sebuah Ode untuk Palestina)
Di tanah sunyi, zaitun pun bertumbuh,
angin membawa kisah yang lirih dan pilu.
Anak-anak belajar damai di sela reruntuh,
mata mereka fajar, meski langit kelabu.
Langkah kecil menapaki debu sejarah,
ditulis dengan darah, dibaca dalam doa.
Tak mengangkat senjata—hanya marwah dan sabar,
mendekap bumi berdarah, serupa ibu dan bayi.
Bulan mengintip dari jendela pecah,
menyaksikan nyanyian duka yang tak patah.
Malam-malam jadi janji yang tak lelah,
pada tanah yang setia, meski dikhianati dunia.
Palestina bukan sekadar nama di peta,
ia hati yang menolak tunduk dan binasa.
Dalam diamnya, semesta berseru lantang:
keadilan akan datang—tanpa bendera, tanpa pedang.
Dibuat oleh : Ahmad Khabirririfaidengan penuh perasaan memperihatinkan.
Pada tanggal : 29 Mei 2025 pukul 21.13 AM