Rindu Ambu Sang Pilu
Karya: Marsa Nada Aufania
Pusara telah lama mengambil jasadnya
Dekade silam meninggalkan raga dan menyisakan satu nama
Terpahat bersama ukiran batu nisan
Terpandang, bagai sebuah penyiksaan
Tajam menyorot lereng bukit yang berkabut
Garis wajah yang berangkat tua
Berlapis kain lusuh yang diwariskan
Berjalan tak seimbang
Membuka cuplikan peristiwa
Seperti ladang luka
Ambu …
Setiap doa di malam hari yang terangkai rapi
Menjadi kekuatan di setiap tanya
Akankah diri ini bertahan?
Dan di lorong waktu
Kembali mengunjungi tabir mimpi
Segumpal imaji terselip di antara jeda
Tersisa nostalgia yang hampir rapat tertutup
Nasihat yang tak punah termakan waktu
Menanti sejuta senyum saat sukses telah nyata
Lewat untaian kata
Dawat pena menari lincah di meja puisi
Resapi majas yang terus mengalir di sungai kerinduan
Tiap bait yang berirama di lubuk hati
Ini sejuta harap dan doa untuknya
Di sepanjang sejarah
Tercatat ribuan cerita pengorbanan
Tentang kasih yang menjadi saksi bisu keabadian
Meski raga tak lagi bersatu