Hari demi hari berjalan
Sang Pahlawan tanpa tanda jasa hadir
Membawa senyum yang tak boleh using
Ukir bekal anak didik yang lugu dan bingung
Pahlawan anak-anak bangsa
Ceritamu memang tak tertulis
Namun ilmu yang kau berikan membekas dalam asa dan raga
Tapi itu dulu sebelum maya hadir dan tanpa pamrih
Kini Peradaban mulai tak menghargai kedatanganmu
Anak-anak bangsa mulai acuh tak melihatmu apalagi menghargai
Anak-anak bangsa lebih tertarik pada
Panutan yang tak selalu bermoral
Panutan maya yang diam-diam dalam genggaman
Anak –anak bangsa mengenggamnya dengan jemari
Hingga terasa dalam angan dan tanpa harga diri
Tertaut dalam pikirinya yang masih suci
Tak sama sekali beri manfaat diri
Peluh ilmu yang engkau tabor
Kini terkadang terasa kabur
Lebur bersama maya berjoged ria
Gambaran kemenangan dalam eksistensi
Menghancurkan pelan anak-anak bangsa.
By Lina Mufidah Jakarta Selatan , 02 Mei 2025