Saat Panen di Hari Tua
Karya: Khairuddin Lubis, S.Pd., M.Si.
Ku ukur langit senja
dengan penggalah semata
Akhirnya akun jeda pada kisaran panca sona
Ku susun berkas perjalanan diri
seperti mengikat sapu lidi
Aku terluka pada sayatan tak terduga
setelah senja menyapa
terus dan terus meneteskan air mata
Beberapa saat ku diamkan dalam lamunan
tapi memori kenangan melambaikan tangan
hingga senyuman itu masih membekas diingatan
Kita yang mengumpulkan satu per satu wujud impian
serupa membenahi kusut di pembaringan
butuh waktu panjang untuk dirasakan
Kutakar peluh bercampur air mata
benar kata orang-orang
berkeringat di usia muda
lebih baik daripada menguras air mata di usia senja
Kini sampailah pada kepasrahan yang getir
dalam diri yang telah terukir
Inilah aku yang begitu kuyu
Terhempas kaku di ujung keraguan hatiku