Seimbang dan Baik-Baik Saja – Puisi Mochamad Rohimat

puisi resolusi

Seimbang dan Baik-Baik Saja
Karya: Mochamad Rohimat


Selain ada beberapa gedung yang ingin aku cakar
ada pula berbagai ranting tua yang akan aku bakar
jika hari ini dalam ramai, maka besok akan kupilih sepi
asal dari dasar ke puncak, biar terkejar terus menanjak

Di perempatan jalan, bercabanglah pikiran
orang mengartikannya sebuah kemacetan
padahal sekadar mengantre dalam lamunan
yang dahulunya khayalan berubah jadi renungan

Dianugerahi lampu hijau di setiap perhentian
adalah pengujian agar dapat kuhadirkan sendiri
lampu kuning di dalam langkah yang terburu
dan lampu merah tatkala lari dengan gegabah

Bulan yang terang di atas sungai berarus kencang
juga di atas danau yang dalam, aku menjelma pualam
yang mencair; melebur dengan air di antara ikan mujair
mata kita saling menatap, jatuh cinta meski tak menetap

Gugur bunga bakung sebelum pintu masuk tol Cakung
ada yang mustahil dari perantauan berkedok pelarian
terpenting, gelas-gelas kaca semoga tak mudah pecah
sendok emas kujual untuk membeli segenggam beras


Majalengka, 21 Desember 2023

Tagar:

Bagikan postingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *