Selaksa Gulana di Hari Raya
Karya: Mayasari
Aku diam diam melirik tubuh ringkih di cermin
Kupandangi pantulan itu berulang kali
Kukedipkan mata ini yang sedikit rabun
Kuselami pikiran, mengais-ngais memori
Uban itu berjejer rapi tergerai
Alis lebat yang ikut memutih
Mata senduh dengan sedikit katarak menyelimuti
Keriput kulit yang tak lagi kuat memapah tubuh
Ibu…
Aku sama persis denganmu kini
Aku adalah kamu dalam waktu yang terus berlalu
Menua dengan segala kebijaksanaan diri
Berharap mati dengan jiwa yang merindu
Bertumpuh pada amalan akhirat yang pasti
Ibu. . .
Anakmu sepertinya tak lama menyusulmu
Asam urat yang pernah kamu derita kini bersamaiku
Gula darah dan semua masalah usia ikut
menyapaku
Ibu. . .
Mafkan anakmu
Lebaran kali ini tak sempat ziarah k emakammu
Hanya doa panjang yang akan kusematkan atas namamu
Hanya rindu yang dirajut doa kuberikan padamu
Jika sampai waktunya aku pulang ke kampung
tujuan
Aku ingin menemuimu dengan ridhoNya
Memeluk dengan erat atas rindu yang terbayarkan
Membangun istana di Dar Al-Muttaqin atas izinNya