Hari ini bukan sekedar peringatan.
Hari ini adalah pesan penguatan.
Untuk kita semua, pejuang pendidikan.
Untuk kita, pendidik generasi cendekiawan.
Semoga terealisasi, bukan sekedar bayangan.
.
Hari ini, Aku menyaksikan futur nya arah tujuan pendidikan.
Saat ini, dunia pendidikan sangat mengkhawatirkan.
Dimana ruang pendidikan digunakan sebagai panggung hiburan.
Entahlah, dimana asal nilai-nilai demikian.
.
Saat ini, kita saksikan bersama.
Betapa riuhnya gurauan agar tenar dimana-mana.
Anak-anak berkarya, menghancurkan adab dalam dirinya.
Guru-guru berkarya, menghancurkan kaidah sosok pendidik nya.
Sungguh nestapa menghilangkan kesakralan pendidikan demi rupiah di sakunya.
Sungguh nestapa, rupanya karyanya untuk menyambung hidupnya.
.
Indonesia Emas, sepertinya harus bekerja lebih keras.
Berharap demikian, bukan Indonesia Cemas.
Mengkhawatirkan, bukan sekedar antusias.
Maaf jika ini bagian dari sarkas.
Sudah saatnya Indonesia kembali berkualitas.
Sudah saatnya pendidikan merupakan prioritas.
Diatas budi luhur, nilai dan moral yang stabilitas.
.
Bekerja keraslah siapapun bergelar guru.
Pantas untuk di gugu dan di tiru.
Seorang pendidik yang memiliki harapan maju.
Bergerak dari hati, ikhlas tanpa ragu.
Walaupun diterpa hukum yang pilu.
Walaupun ketidakadilan tidak berpihak padamu.
Walaupun usaha tidak sesuai dengan keinginanmu.
Walaupun saat ini pendidikan selalu dibahas tentang hal-hal yang tidak perlu.
Berjuanglah, ada anak-anak yang mencintai pendidikan dari guru.
Anak-anak yg mau berjuang menjadi generasi Emas tanpa ragu.
Terlalu menghalu,
Inilah Indonesiaku.