Selisik Netra Senja
Karya: Norma Santi
netraku menelusuk melihat netranya
hanya sebentar, tidak dapat berlama-lama
simpulku, begitukah kehidupan senja?
sunyi
ia berbaring dengan netra yang lurus ke atap
entah menyelisik apa
ia duduk menatap lurus ke jalan lalu lalang pengendara
entah memikirkan apa
di sisi lain, cara pandang beraneka menilainya
ada yang tidak memedulikan hadirnya
ada pula yang menertawakan pemikirannya
seakan bau tanah sudah melekat untuknya
keluh kesah keluar dari mulutnya silih berganti
ia juga mengumpulkan kebahagiaan di antara sunyi
membuat kesibukan padahal letih menghampiri
demi menjalani hidup di sela waktu yang terus berganti
lewat cermin, ku selisik netraku sendiri
ku bilang, ini masih pagi
berusahalah untuk hidup dengan sebaik-baiknya
hingga di kala senja yang manapun tiba
kunci kehidupan sudah kau dapati
saat menyambutnya pun dapat disertai dengan mengerti
semoga
10 Syawwal 1445 H…..19/04/2024
Labuan Tabu