Senandung Kelabu – Puisi Yessy

doa untuk palestina

Senandung Kelabu
Karya: Yessy


Kala ini langit lebih temaram tetapi bukan petang.
Apa lagi tengah malam.
Ia tampak sendu, mendung membumbung
Bersuara riuh memekak, dekap sunyi menyepi.

Alunan nada bergemuruh, bersahut-sahutan di udara.
Dawainya menjadi butiran yang turun mencekam, menakutkan.
Iringan kabut semakin pekat, melukis kelam.
Tangis dan lengkingan pun, padu menjadi harmoni.
Penutup senandung kematian abadi.

Kelam bersemayam berbalut doa.
Tak lelah melangitkan asa.
Terukir senyum pada wajah bersahaja.
Peluh keringat bersimbah darah.
Rintik air mata melepas duka.

Hina akan semakin nista.
Nista akan semakin hina.
Sumpah serapah menjadi saksi.
Gaungan dari penjuru negeri.
Kekallah dalam siksa abadi!

Biladul muqaddas Al-ardhul mi’ad Syuhada…
Kelammu kini, cahayamu nanti.
Istirahatlah dalam damai.
Terjagalah dalam Firdausi.


Ciangsana, 3 Januari 2024

Tagar:

Bagikan postingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *