Surat Cinta Untuk Gaza
Dari jauh kutulis dengan air mata,
Surat cinta untukmu, wahai Gaza.
Dalam debu dan gemuruh senjata,
Kau tetap berdiri, tak pernah menyerah.
Langitmu kelabu penuh luka,
Tapi jiwamu terang membara.
Anak-anakmu tersenyum di antara derita,
Mengajarkan dunia tentang makna cinta.
Rumahmu runtuh, namun hatimu tegak,
Tak ada yang mampu membuatmu retak.
Doa mengalir dari setiap pelosok,
Untukmu, pejuang damai yang tak tergoyak.
Kutulis namamu di sela sujud,
Dengan harap yang tak pernah surut.
Semoga pagi damai segera menyapa,
Mengganti malam panjang penuh duka.
Suara azan masih menggema,
Meski peluru bersahutan di udara.
Gaza, kau bait yang tak terhapus,
Dalam kitab perjuangan yang kudus.
Tak mampu kuberi senjata dan perisai,
Tapi doa ini tak pernah usai.
Untukmu, bunga di tengah bara,
Yang mekar meski dilanda nestapa.
Wahai Gaza, tabahmu cahaya,
Yang menembus batas dunia fana.
Dalam surat ini kutitipkan cinta,
Dari hati yang tak ingin berpaling darimu selamanya.
Terimalah surat ini, walau sederhana,
Sebagai saksi cintaku pada Gaza.
Karena di setiap luka yang kau rasa,
Ada harapan yang kami jaga bersama.