Ratusan pensil berapi terbang bebas di udara.
Tombak mematikan ditodongkan tepat di depan mata.
Tak sedikit pena kecil yang sukses meraba raga dan jiwa.
Bahkan merenggut nyawa si mungil tak berdosa.
Rumah tak lagi beratap.
Sekolah tak lagi berdiri tegap.
Tempat rehat nya kini telah runtuh—habis.
Menyisakan puing-puing bangunan berserakan.
Kendati kesakitan tak lelah menyapa,
Keimanan dan ketabahan tetap utuh terjaga.
Meski kekhawatiran kian menyelimuti,
Hati tetap teguh, yakin akan kebahagiaan tak hanya menjadi bayang-bayang.
Seruan takbir menggema hebat di langit Gaza.
Menyuarakan keberanian akan kebenaran.
Tak ada kata gentar,
Meski ketakutan kian bergetar.
Ribuan bunga tengah bermekaran,
Menanti mu di tempat yang telah disiapkan-Nya.
Akan tiba waktunya badai itu reda—berhenti.
Akan tiba saatnya, badai itu tiada.