Kutulis lembaran puisi ini tanpa tinta
Hanya do’a yang berbalutkan luka
Di atas lembaran malam yang gelap gulita
Namamu Gaza kupahat dalam isak air mata
Tak kupunya kaya yang cukup teguh
Untuk membalut tubuhmu yang lusuh
Hanya do’a yang gugur satu-persatu
Diantara reruntuhan dan debu rindu
Langitmu kini bukan tempat burung
Melainkan dentum yang terus menyusur
Namun dari jauh, dalam sunyi jantungku
Aku kirim peluk yang tidak pernah hancur
Gaza, kota yang berdarah tapi berdiri
Kau ajarkan arti tanah yang sejati
Bahkan cintapun belajar bertahan
Saat kau tangisi anak-anak yang hilang
Api membakar tidak hanya rumahmu
Tapi juga hati kami yang beku
Dan air mata ini bukan kelemahan
Melainkan cinta yang tidak pernah padam
Surat ini tidak sampai melalui pos
Tapi dibawa angin yang menangis lirih
Mungkin sampai pada satu peluk
Di pelupuk matamu yang letih
Kalau dunia membungkam suaramu
Biarlah kami jadi gema yang berseru
Bahwa diantara luka dan bara
Masih ada cinta yang tidak akan sirna
Dan bila malam terlalu gelap untuk berharap
Ingatlah cahaya datang dari jiwa yang tidak telap
Gaza, surat ini kutulis untukmu
Dengan air mata dan api yang tidak mati








4 Responses
semangatt cintaaa, puisi nya bagus bangett 🤩
Masya allah puisinya sangat indah 😍💞
wooo so proudd sis😍
Masyaallah 🍉😍