Tadarus Wiyata – Puisi Abid Alhikam

puisi guru

Tadarus Wiyata
Karya: Abid Alhikam


Menata domain hiruk pikuk perangkat estetika wiyata terpigura jemu
Lunglai cahya payoda afiliasi kurikulum yang terus harus aku pelajari
Sebab aku harus belajar lagi dan lagi walau harus bertakaluf
Tentang akselerasi dinamika siswa
Klimatologi penerapanku mencari
Diferensiasi karakter mereka sebagai siswa
Diferensiasi etika mereka sebagai murid
Diferensiasi pola pikir mereka sebagai pelajar
Diferensiasi kreatifitas mereka sebagai peserta didik

Atau seharusnya akulah yang harus merubah esensial konstelasi sebagai sabana guru
Bukan menjaga rajaswala kejadulan yang terprenetasi seolah itu elok
Atau tetap harus beradaptasi dengan mufradat progresi baru
Walau aku sendiri miris menengok output pelajar yang tak seperti dulu mengirana

Dulu, banyak siswa benar-benar terpresisi akhlaknya terhadap guru
Ataukah harus aku dan semua guru memulai lagi bagaimana belajar menjadi guru
Bagaimana belajar mengimplentasikan oase tut wuri handayani
Semua serasa seperti labirin algoritma paradoks bercakrawala
Bukan mengenai nisbah, tapi
Ah sudah,
Memang berawal dari nirmala diriku sendiri
Melajar menjadi guru nyaman meski tak elegan
Belajar menjadi guru moderat yang tak pilih kasih seperti gamang kawat
Belajar menjadi guru tak diktator sehingga siswa bisa memilih softskil mereka sendiri
Sebab nilai siswa bukan ukuran
Karena belum tentu yang pintar sekarang masa depannya sesuai dengan yang guru inginkan
Sebab kejujuran harus ditanam baik untuk guru dan siswa
Sama-sama saling belajar, hingga entitas asketik tak hanya seolah beratraksi diksi saja


Malang, 12 Januari 2024

Tagar:

Bagikan postingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *