Tanpa Tuju
Karya: Melani Nuranisa, S.Pd.
Saban hari puluhan tanya mengusik pikiran
Mendesak menanti jawaban
Di mana semua semangat dan ambisi?
Apakah bertahan adalah sebuah solusi?
Ingin kabur rasanya, tapi raga tak berdaya
Kala teringat wanita paruh baya
Menatap penuh harap dengan mata berbinar
Ia bilang “Nanti akan terbayar”
Banyak orang menghormati
Tapi tidak menaruh empati
Mereka bilang diri ini beruntung
Padahal nyatanya hidupku menggantung
Saban hari berteriak sampai serak, tak mengapa
Satu, dua, tiga bulan sabar menanti upah yang tak seberapa
Haruskah diri ini menyerah?
Ketahuilah, wahai, jiwa ini sudah lelah
Hingga ku lihat masa muda yang tersesat dan serba tak tahu
Hati ini sedikit tergugah untuk memberi ilmu
Menemani jati diri yang tak sabaran
Sampai mereka menemukan jalan
Tawa dan tengilnya menghiasi ruang sendu
Hari-hari yang awalnya kelabu berubah biru
Hingga menjadi tamparan dalam kalbu
Wahai, ternyata tidak seburuk itu
Sukanagara, 2 November 2023