Terang Tak ‘Kan Sirna
Karya: Iit Purnama Asri
Seumpama aliran hujan menyentuh tanah dapat berkata. Pasti dia berkata.
Tentang hari ini. Di ruang minim cahaya, tanpa terang lampu di atasnya
33 insan putih biru hembuskan ilmunya
Di atas buku dengan iringan bolpoin bagai rima
Tuntaskan tugas-tugas mulia di pundaknya
Melalui kasih, pengajaran, takarir kuberikan sewaktu-waktu
Ketika insan putih biru butuh
Kasihku, pengajaranku bagi mereka
Tidaklah cukup tanpa cerianya, semangat terjalin di tiap kepala
Jika silap menyapa, takarirku siap meluncur di hati mereka
Aku tak ubahnya manusia terhormat, bagi mereka
Kusadari… akalku tak sesempurna bayangannya
Budiku tak sesempurna tutur kata
Namun, kuusahakan keringat nadiku bagi mereka
Karena mereka menunggu…
Akal budiku untuk ditiru
Sela rintik hujan
Tidaklah kuingin tinggalkan jam mengajar
Demi insan putih biru menunggu hadirku
Tuk hembuskan ilmu bersama buku-buku
Impianku hanyalah tiga bola lampu
Cerah memanjakan mata
Terang temani rupa
Namun, lembaran di sakuku cukup ‘tuk melepas dahaga
Bagaimana kubisa hidupkan cahaya?
Mungkinkah lembaran ini kulepaskan saja
Tidaklah bisa ilmu terserap tanpa sarana
Layaknya lampu, tak ‘kan hidup tanpa aliran daya
Kuingin hidupkan lampu bagi mereka
Agar terang jalannya
Agar terang akal budinya
Hingga mereka bisa melihat rupa-rupa dunia
Meski gelap melanda saat hujan tiba
Mawar tak mekar tanpa adanya upaya
Batu kan kikis jika diterpa
Bila semua teratasi dengan saksama, introspeksi pun sirna
Karena itulah… Tuhan berikan jembatan
Melalui harapan tahun depan
Supaya kelas kita tertata paripurna
Guru dijadikan teladan. Murid menyongsong masa depan.