Tk. Elpina No. 12A – Puisi G. Arya

Tk. Elpina No. 12A - Puisi G. Arya

Tk. Elpina No. 12A
Karya: G. Arya

Di Pamanukan, orang- orang tidak mau kasih nafas pada gopoh bongkok bulan tua
Wajib cepat dan kembali muda! Toh sejatinya, apa kepentingan buat yang tak puasa
Lebaran tahun sekarang, pun sebelumnya, mayoritas di sini gatal ingin cepat setor duit tunjangan
Ke Kaji Herlan yang punya Siska Busana, Kaji daging, Kaji Eman untung pisan malah sembakonya

Buat yang pada punya gaji. Cuma, kere semodel becak musiman mesti pada berjajar sore-sore
Sambil pura-pura tidur, atau pura letih, ngais iba, takjil dan mimpi muluk dapat sedekah lembaran merah
Muslim lebih royal bulan gini. Penarik becak pada berebut, rebutan pasang wajah melas, perlu derita!
Buruh pikul nyodori Garam Merah sekalian koreknya, “Wis biasa bae, Bah.”

Mulus melepus. Angin panas sudah mulai naik ke selatan. Echo gemerincing kalung gelang emas, ikut-ikutan di belakang
Sepuhan saja padahal, atau malah rante mainan warna gold pucat bergaris hitam
Laut sih lumayan jauh, tapi ombak dengki bisa ganas menyambar sampai sini
Sepanjang garis pantai utara, orang harus terlihat jaya agar terhindar dari terik mata dan hari-hari

Bahan Omongan Setan. Mardaji di umur paruh baya mengutuki kemampuan tubuhnya beregenerasi sel
“Uripe blangsak! Biadab.”
Rosmin yang masih kemenakannya sepi saja, sambil meminta koreknya dikembalikan
“Tenang bae Bah, besok Omin janji baju sesetel buat Uwa Abah kalih Emak. Masih jangar sih.”
Lalu lalang di pasar. Rosmin teriak-teriak sambil mengacung telunjuk ke udara, “Hayoh Siap!”
Mardaji geming khusu fokus nyedot kretek yang masih panjang
Ini jam 2, sewa baru 3. 4 matanya pedar rabun semua, sepah dipungkas dahak yang sering lepas kesopanan
“Gusti Hiyoh!” es teh manis disasar bibir, pipinya kempat-kempot, sekar tertarik gravitasi

Dimana Adile Allah. Mardaji mengalas, “Puasa iku cuma buat yang belum tahu lapar Jang!
Tapi kenapa giliran lebaran, cuma buat uwong yang sudah tahu senang saja! Puih!”
Di Pamanukan ini, burung-burung pantai semacam camar laut malas mengudara
Karena yang seharusnya terbang, makhluk yang tidak punya sayap semodel gajah atau piranha

Pola pikir Lintas Utara. Sepanjang garis pantai dan jalurnya, terselip pokok: wirang senang!
Mardaji yang buta huruf dan cacat sejahtera, bisa apa, “Malaikat apa jin kudu naek becake kula!”
Di depan Toko Elpina yang bertuliskan: Serba ada! menyediakan semua jenis kebutuhan Anda
Senyum para peramuniaga yang berjaga, tentu bukan untuk Mardaji atau tukang becak lainnya

Subang, 17 April 2024

Tagar:

Bagikan postingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *