UJUNG LIDAH LEBIH PEDIH DARI SERIBU ROTAN
Karya: Joko Purnomo Adi Assari
Terlambat dan melanggar sering ku temui sehari- hari
Walupun rotan dan kemonceng tak henti ku tahan ingin ku kibaskan
Bukan zamannya rotan dan penghapus yang bicara
Namun undang-undang telah mengatur semuanya
Tolonggg…….
Jika boleh ku putar waktu ke zaman ku dulu
Di mana rotan masih berlaku , akan ku bawa ia kembali
Menghantui jiwa dan merasuk insan
Namun sayang semuanya sirna seiring zaman yang berkembang
Ocehan ku menjadi santapan setiap pagi
Namun hanya bertahan laksana detik jam
Jika ku marah dan rotan ku mulai menari, aku dicap kejam
Padahal ku hanya ingin mereka menjadi insan yang kamil
Senakal nakalnya mereka…….
Sebandel bandelnya…….
Tak luput dari patah demi patah doa yang ku langitkan
Anak-anakku bapak sangat mencintai mu …