Berkah yang Pantas Diperjuangkan – Puisi Eli Wahyuni

Berkah yang Pantas Diperjuangkan - Puisi Eli Wahyuni

Berkah yang Pantas Diperjuangkan
Karya: Eli Wahyuni

Sebuah lukisan alam yang kini Tuhan berikan.
Bukan pemandangan atau siluet senja yang menakjubkan.
Namun garis wajah yang kini menempatkanku pada pemujaan.
Menarikku untuk memanggil nama Tuhan disetiap detak jantung kehidupan.

Di dalam jiwa yang semakin rapuh dan tak tahu arah jalan pulang.
Bukan kembali pada kemewahan.
Namun lebih dari itu tentang menghadap Sang pencipta kehidupan.
Belum sempat kusiapkan rayuan untuk-Nya.

Benteng yang kuharap bisa menangkalku dari segala timbangan.
Hanya pelajaran yang tiap hari kutuliskan di papan putih depan ruangan.
Tempatku mengejakan huruf demi huruf pada hati belia yang tulus.
Tahukah apa yang mereka katakan?
Yang membuat hatiku menangis lirih lebih dalam.
Mereka mengatakan apa buruknya menua, itu hebat, itu berkah, dan pantas untuk diperjuangkan. Masa tua itu indah, Bu.

Detak jantungku seketika terhenti.
Mereka kembali membangkitkan jiwaku.
Garis yang menempel di dahiku, tak lagi kuhiraukan itu.
Bukan karena menganggap kembali seperti dulu.

Namun kini aku menemukan keberadaanku.
Sebuah masa yang baru.
Masa tua yang tak banyak orang tahu.
Inilah masa gemilang dalam hidupku.
Jika Aku Menjadi Tua
Karya: Elkana Hardini,S.Pd

Pagi ke sore, aku merangkak
Sore ke malam, aku meringkuk
Malam ke pagi, aku mendesak
tubuh yang amat lelah, sampai kapan dipaksa bergerak?

Angan-angan menjadi manusia penuh harta
Cita-cita menjadi manusia punya kuasa
Harapan menjadi manusia sejahtera
Sampai waktu ku selesai, apakah semua akan jadi nyata?

Jiwa terguncang melihat masa lalu
Raga terkoyak mengingat kesalahan yang lalu
Badan penuh kesakitan menyesali yang sudah berlalu
Waktu terus berjalan, tidak berhenti menghajarku!

Masa muda aku habiskan untuk mengejar dunia
Hingga aku lupa mengejar keabadian surga
Jika aku menjadi tua, aku ingin lebih dekat dengan
yang Kuasa
Jika aku menjadi tua, aku ingin waktuku selesai
dengan bahagia!

Tagar:

Bagikan postingan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *