Kaki kecil melangkah perlahan, memegang erat tangan sang Bunda.
Sepasang bola mata yang indah, memandang dengan napas tertahan.
Menyembunyikan diri di balik badan sang Bunda.
Bu Guru menanti di gerbang depan, menyambut setiap murid dengan wajah gembira.
Berjalan berhati-hati mendekati si Cantik sambil mengulurkan tangan.
Berusaha menggapai tangan mungil itu dengan senyuman ceria.
Pupil bola mata yang indah itu pun membesar, mengikuti gerak-gerik bu Guru.
Bu guru semakin mendekat dan mendekat, lalu merendahkan badan.
Malu-malu tapi pasti, bola mata yang indah itu beradu pandang dengan bu Guru.
“Halo Cantik, siapa namanya?” kata bu Guru.
Suara ringan nan merdu menjawab lirih hampir tak terdengar.
“Mau main dengan bu Guru?” tanya bu Guru sambil menawarkan telapak tangannya.
Ragu-ragu jari-jemari mungil itu menjulur dan menyambut tangan bu Guru.
Bu guru mengedipkan mata dan berterima kasih pada sang Bunda.
Si Cantik mungil itu tersenyum dan melambaikan tangan sambil berkata,
“Aku main dulu sama bu Guru, ya Bunda.”
Air mata bangga sang Bunda pun menetes dan tersenyum bahagia.
Tamat.
6 Responses
penuh makna mendalam bagus
trmksih
ibu guru yang ramah dan baik awal anak murid merasa nyaman di sekolah orang tua juga lega melepaskan anak.
Ide puisinya original dan mudah dipahami
Puisi yang bagus, menggambarkan momen spesial pertama anak berkenalan dengan guru barunya. Pilihan katanya hangat karena berhasil menangkap dinamika batin seorang anak, kasih sayang seorang ibu, dan kelembutan seorang guru dalam satu rangkaian narasi yang mengalir alami
Ah indahnya tulisanmu nak . Tak terpikir olehku sebsgai guru ada ulasan yang sangat mengena . Good luck anaklu . Bagus dan unik