Langkah Manis Kita
Malihatun Nikmah, S.Pd.
Setelah titahku gagal kau baca,
ku tulis keinginanmu pada langit
Karena menulis pada pasir
Rentan didebur ombak
Aku tak pernah tau, kenapa kau menyodorkan kantuk ?
Padahal mimpi yang kau anyam
Akan ku wujudkan pada papan yang
ku lukis seperti kekasih, lalu kulayani kau seramah rindu
Hai putra-putri bangsa, sedepa lagi sayang dengarkanlah.
Cericit burung di jendela kelas kita, akan
memecahkan dungu di kepalamu, nyanyiannya
yang kelak akan menyeretmu pada nostalgia sekolah
Tahukah engkau hai, muridku ?
Setelah kau pulang, dan mencium tanganku
Dari celah yang sunyi, aku tenun buku-buku
Lalu kurangkai kata-kata agar isyaratku mudah kau panut
Kami guru menolak waktu, meninggalkan kemarau di sungai
kusampaikan deras arusnya pada kaki yang piyuh dan mata yang lembab
namun, pikiranku adalah lekuk tubuhmu
di bangku kelas sembari menyampaikan kejutan
Januari telah tiba, kau pun menyaksikan
Letusan petasan pada pesta tahun baru
Sunyi seketika menyapa sekejap
Ku pecahkan harapanku pada resolusi gerismis malam
Seperti gelap memburu malam
Aku rapal bulir do’a pada pejam mata
Aku berkorban kau juga harus berkorban
Aku banyak membaca kau pun juga harus banyak membaca
Unjuk gigimu….
Mainkan prestrasimu….
Gulungkan tekatmu…..
Raihkan asa dan citamu….
Laksana rindu yang keras, pensil pun bisa kita mainkan di kertas
Tatapanku terpesona pada padi dan cabai
tiga hari yang lalu mulai berilmu
parasnya merayu kerut wajah bapak-ibu
Sumenep, Januari 2024