Pernahkah kau lihat hukum
menjilat cermin dan menggumam,
“Saya bersih?”
Jadilah maling duit rakyat,
biar bisa tidur di kasur-kasur
penderitaan rakyat
dijahit dari benang doa yang ditindas
dan darah pasien yang tak kebagian oksigen
Berenang lah di istana angka,
miliaran rupiah menari telanjang
di atas meja sidang,
dan malaikat sibuk mencatat nota pembelian
Di sini,
palu hakim terbuat dari permen karet,
dipukul pelan-pelan agar tidak membangunkan nurani.
Pasal-pasal kitab hukum
dilipat menjadi pesawat kertas,
dilempar ke langit-langit logika.
Enam tahun penjara, hanyalah
tiga hari seperti di bintang lima
dan denda jutaan?
hanyalah harga selimut bulu unta
di ruangan rapat.
Bumiku tak lagi bulat,
lonjong seperti amplop cokelat
yang dikirim ke meja penetapan
Jadilah maling uang rakyat
kebetulan Tuhan sedang cuti
dan rakyat antri menghitung sembako
untuk sadar suaranya dijual
di meja makan.
Pakailah masker emas,
tutup telingamu dengan koin perak
jika terdengar jeritan perut keroncongan
naikkan volume pujian dari para pendengung
Dan bila nurani mulai batuk,
minumlah air cucian kontrak-kontrak proyek
yang diberkahi tanda tangan sakti
Sebab di negeri ini,
penjahat bukan dia mencuri
tapi yang terlalu jujur
dan tak punya harga.
Dosa-dosa pun tak dibakar,
dicetak ulang,
dilelang,
dan dijadikan oleh-oleh
untuk anak cucu pengisi jabatan.
Bantul, 5 Juni 2025