Palestina Al-Quds
Karya: Nayla Aurelia
Bising hujan peluru menderu tak henti di langit abu
Gelegar bom bak auman singa lapar bersahutan membiru
Inikah tanah para utusan Tuhan yang dinistakan?
Banjir darah dan air mata saksi derita tak terperikan
Adakah yang lebih kejam daripada terkurung di Negeri sendiri?
Tanpa air, cahaya, komunikasi, bahkan materi
Bocah-bocah tak berdosa itu meraung kelaparan
Memohon agar, hantaman brutal buldozer zionis sedikit berbelas kasihan
‘adakah salah kita di lahirkan?’ bisik bayi kecil di tanah peperangan
Tapi sayang, tidak ada belas kasihan dalam perang
Tanah suci itu akan hangus dalam sekali hentakkan
Terseok mereka berlari, berteduh dari sengat senjata biologi
Dalam haus dan lapar, bersembunyi memeluk bayang diri
Demi tuhan, betapa luka menganga di Negeri para syuhada
Kuatkanlah jiwa-jiwa mereka, dibalut panjang zikir doa-doa
Kembalikan mereka pada keluarga, dalam damai, tanpa duka
Betapa ironi, terusir dari tanah kelahiran sendiri?
Pejuang Palestina bumi para Nabi, kami turut berdiri di sini