Perubahan – Cerpen Egi Purnama, S.Pd.

puisi guru

Perubahan
Karya Egi Purnama, S.Pd.


Udara sejuk yang menusuk kulit. Sinar rembulan yang masih setia menerangi bumi, ratusan lampu dari berbagai kendaraan yang berlalu-lalang. Jam menunjukan masih pukul 5 pagi. Terdengar gemericik air yang terdengar jatuh dari atap rumah sisa hujan semalam. Seketika terdengar suara dari palang pintu kereta, Aku segera berlari ke stasiun agar tidak tertinggal.

Berdesak-desakan dalam kereta mengawali hari Senin, stasiun demi stasiun terlewati. Tak terasa sampai distasiun tujuan terakhir. Aku lanjutkan dengan berjalan kaki untuk menuju sekolah tempat Aku mengajar, gerbang sekolah sudah terlihat, sekolah dengan lingkungan yang bersih, udara yang sejuk terdapat beberapa ruangan dan fasilitas untuk menunjang kegiatan di sekolah.

Bel istirahatpun telah berbunyi, terlihat seorang siswa duduk termenung, raut muka bersedih, Akupun menghampiri

Maaf, boleh Saya duduk disini?

Ia Pak, silakkan!

Apa yang sedang kamu pikirkan?. Maaf jika pertanyaan Saya seperti ikut campur urusan pribadi Kamu.

Tidak apa-apa Pak. Jadi begini ceritanya, Saya dikeluarga tiga bersaudara, Saya anak pertama. Adik Saya masih kecil, Ibu saya sedang sakit, peekrjaan Ayah Saya hanya berjualan sayur keliling, sedang sepi dari hasil berjualan. Saya ingin sekali membantu keuangan di keluarga Saya, tapi pekerjaan apa untuk siswa SMP seperti saya, usia saja belum 17 tahun.

Jadi begitu. Dinda, Kamu itu jangan dulu memikirkan pekerjaan, fokus saja ke sekolah, apalagi Kamu sudah kelas 9, sebentar lagi ujian kelulusan. Kalau kamu lebih giat lagi dalam belajar percaya, suatu saat kamu akan mendapatkan beasiswa dan ini kamukan pintar menggambar, saya ada info lomba, Saya percaya kamu bisa mengikutinya.

Akupun memberikan poster kegiatan perlombaan antar pelajar SLTP. Dinda menerima poster itu, meskipun tatapannya terhadap poster itu biasa saja.

Terimakasih Pak Djati, Saya akan mencobanya

Semangat, sudah kamu jangan bersedih, kamu harus bangkit melangkah lebih baik lagi.

Suasana istirahat dalam sekolah begitu riuh, keadaan yang selalu dinantikan oleh para siswa, dimana mereka bisa bercanda, ada juga beberapa siswa menikmati makan siang yang dibekalkan para orang tua dari rumahnya. Seketika Aku terlempar dalam masa lalu, betapa indahnya maa ketika kecil, bisa berlari bersama temanpun sangatlah bahagia

Pak Djati, sini gabung! ajak Pak Adit yang merupakan seorang guru BK

Ya, Pak. Enak ni, Kue satu makanan kesukaan saya semasa kecil

Silakkan Pak , dinikmati. Bagaimana suasan belajar, lancar?

Ya, berjalan lancar Pak.

Keluarga sehat-sehat Pak? Maaf ya, saya belum sempat jengukin dede bayi, belum sempat.

Sehat Pak. Tidak apa-apa Pak, yang penting doanya saja. Saya juga memaklumi

Ada nikmat yang dirasakan ketika kita memiliki anak, saat kita dalam rasa lelah, percayalah rasa itu akan hilang dan kita bisa tersenyum ceria saat bersama keluarga.

Tak terasa, kami berdua berbincang selama jam istirahat, sampai bel masuk berbunyi. Kami semua melanjutkan kegiatan

Hari-hari terlalui, setiap hari pasti ada kisah antara duka dan luka, ini semua bisa Aku jadikan sebagai bahan pelajaran, Aku percaya setiap manusia memiliki kelemahan dan kelebihan, kita harus tetap berjalan tanpa putus asa, akrena masa depan cerah menentukan akan menjadi apa kita nantinya.

Tak terasa, waktu sudah menunjukan pukul 2 siang, bel pulangpun berbunyi. Akupun segera bergegas pulang setelah semua pekerjaan selesai dilaksakan, tak sabar ingin segera menimang buah hati tersayang yang baru lahir 20 hari lalu.

Assalamualaikum, Ayah pulang.

Walaikumsalam. Ayah pasti lelah setelah bekerja dan pasti dikereta pegal karena berdiri. Makan sudah Bunda siapkan

Terimakasih Bunda. Anita tidur ya? Ayah kangen, mau gendong

Belum Ayah. Anita dari tadi menanti ayahnya pulang

Anita sayang, Ayah kangen. Semoga kamu nanti kelak mejadi anak yang berbakti terhadap orang tua, taat kepada Allah dan agama, menjadi anak yang rajin beribadah, menjadi anak yang shalehah, cerdas, rajin, pandai, cantik, menjadi kebanggan orang tua. Ayah dan Bunda selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu.

Bagiku, tidak ada lagi keindahan dalam hidup selain bisa berkkumpul,bersama keluarga kecil.

Istriku bernama Yuni. Aku mengenalnya pada tahun 2019, setelah 2 tahun dekat aku memutuskan untuk menikahinya. Setelah lebih dari 1 tahun menikah kami berdua dikarunia seorang anak bidadari yang sangat cantik. Kami bertiga tinggal di rumah kontrakkan kecil, dengan 1 ruang depan, 1 kamar tidur, 1 dapur dan 1 kamar mandi.

Terkadang Aku termenung, kapan perjalanan ini menuai hasil yang selalu diharapkan oleh semua orang. Ketika masa kecilku dalam kesusahan, Aku harus berusaha sekeras tenaga agar anak-anak Ku jangan sampai mengalami hal yang sama denganku.

Batu kerikil kecil terasa sakit terkena mata akibat terpaan angin, tak mematahkan semangatku, pendidikan bagiku merupakan hal yang sangat penting untuk diterapkan dan dijalani dengan sepenuh hati, Aku sendiri beranggapan apa jadinya kita dikemudian hari jika menjadi orang yang acuh dalam hal pendiddikan, pemerataan yang harus diimplementasikan dalam dunia pendidikan agar semua bisa merasakan tanpa ada batasan yang menghalangi.

Waktu berlalu, setelah 70 menit upacara dilaksakan, Bapak Kepala Sekolah memberikan pengumuman

Selamat pagi. Salam sejahtera untuk kita semua. Bapak Ibu guru, staf yang Saya hormati, serta anak-anakku sekalian yang Bapak cintai. Beberapa waktu yang lalu, salah satu siswa kita mengikuti lomba menggambar antar pelajar SLTP, Diapun berhasil meraih juara pertama, kiat panggilkan Dinda dari kelas 9 B.

Terdengar sorak sorai dan tepuk tanagn dari para guru dam siswa. Dindapun amju kedepan dengan wajah bahagia. Aku tak menyangka dinda bisa juara.

Silakkan Dinda maju kedepan, boleh ceritakan sedikit ceritakan perasaan Kamu setelah juara. Ucap Bapak Kepala Sekolah

Selamat pagi semuanya. Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah, Staf dan dewan guru serta teman-teman seperjuangan. Saya sangat senang dan tidak menyangka saya bisa menjadi juara dari perlombaan ini, karena Saya tidak ada persiapan yang cukup lama, apalagi peserta yang cukup banyak dari berbagai sekolah, dan saya juga mengucapkan terimakasih banyak kepada Pak Djati yang telah memberikan motivasi kepada Saya, sekali lagi terimakasih.

Baik, anak-anak sekalian inilah juara kita, semoga ini majdi bahan acuan untuk siswa lain agar lebih aktif lagi dalam kegiatan yang baik. Terimkasih untuk pak Djati telah turut serta membimbing siswa agar lebih berpresati lagi, jadi sebenranya guru itu bukan hanya untuk mengajar didalam pelajar dalam kelas saja, seorang guru harus mampu lebih giat lagi untuk menggali bakat siswa. Semga kedepannya sekolah kita lebih bisa berprestasi lagi.

Inilah kisahku di akhir 2023. Aku beranggapan, aku menjadikan siswa dan rekan kerja sebagai keluargaku sendiri dan semoga ditahun-tahun berikutnya Aku bisa menjadi lebih baik lagi.

Tagar:

Bagikan postingan

2 Responses

  1. wow cerpennya sangat menarik 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
    diluar dugaan saya, saya melihat judulnya agak sedikit bingung namun setelah dibaca keseluruhan ceritanya sangat sangat sangat menarikk!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *