Rintihan Pengajar Swasta
Karya: Musdalifah, S.Pd.
Udara pagi sejuk menemani keberangkatanku
Menuju rumah keduaku yang tak jemu untuk bersua
Ku baca Bismillah dalam bibir merah mudaku
Berkendara menatap seragam putih merah di jalan raya
Ku lihat anak-anakku menyantap sarapan di barisan kantin
Ku ambil bekalku di balik tas tua penuh jahitan
Telur goreng, oseng tahu, dan segenggam nasi
Ku makan tanpa keluh kesah pada Sang Ilahi
Ku lihat dompetku, empat lembar Soekarno dan Hatta
Tersenyum manja membawaku tersenyum mesra
Ini baru tanggal muda tanggal tiga di bulan Februari
Dua puluh lima hari lagi berjumpa Soekarno kembali
Terdengar lonceng berbunyi menggema tiga kali
Tanda masuk kelas telah dimulai kembali
Langkahku merajut asa untuk siswa-siswi
Semoga ajarku hari ini mereka pahami
Suara keras bernada isyarat yang berulang-ulang
Terkesan nyaring hingga ke ujung ruang
Pelajaran eksak terlalu rumit untuk mereka kuasai
Nilai seratus hanyalah sebatas semu yang ku gapai
Ku dengar teriakan kecil, candaan halus di menit ajarku
Ada satu, dua, tiga bernyanyi di antara kertas coretanku
Adab mereka menipis setipis tisu tak lagi semanis madu
Renta akan akhlak terpuji dari orang tuanya itu
Tekanan batin menyiksa ragaku untuk membisu
Tapi amarah laksana tiada henti tertata rapi di hatiku
Cubitan kecil menari-nari di telapak tanganku ini
Mereka peduli dan tak mampu bersuara lagi
Swasta laksana cibiran manja oleh yang lainnya
Sebatas kertas kusam yang tak bermakna apa-apa
Tak ada yang bisa ku ubah di kehidupan swasta
Hanya kerikil-kerikil kecil akhlak terpuji di dalamnya
Hanya doa yang ku panjat semoga mereka berakhlak mulia
2023